Pelarian Snowden ke Ekuador Dikawal Melalui Jalur Aman

Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Patino, Minggu (23/6), mengatakan, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional  (National Security Agency/NSA) Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, telah meminta suaka kepada Ekuador. "Pemerintah Ekuador telah menerima permintaan suaka Edward J. Snowden," kata Patino. Pernyataan Patino ini ditulisnya di akun Twitter-nya saat sedang berada di Vietnam, dalam satu kunjungan resminya ke negara itu.

Unjuk rasa dukung Snowden (ROL)

Kementerian Luar Negeri Ekuador di Quito, mengatakan, Patino akan mengadakan konferensi pers di Vietnam pukul 00.00 GMT (pukul 07.00 WIB). Juru bicara Wikileaks, Kristinn Hrafnsson, juga menegaskan bahwa Snowden telah meminta suaka di Ekuador. Situs anti-kerahasiaan itu sebelumnya telah menawarkan pada Snowden untuk menemukan "suaka politik di negara demokrasi". 

Kebijakan Ekuador kata Patino, akan menjadikan negara ini sebagai negara paling aman bagi para pembobol dokumen rahasia negara-negara adidaya. Ekuador kini dipimpin oleh Presiden Rafael Correa, seorang tokoh kiri populis lantang dan pengecam AS, yang mengikuti jejak almarhum mentornya, Hugo Chavez, Presiden Venezuela yang meninggal dunia belum lama ini.

Ekuador adalah negara yang juga telah memberikan suaka politik kepada pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Assange telah menghabiskan lebih dari satu tahun bersembunyi di kedutaan Ekuador di London. Correa mengatakan, benar Assange takut atas kemungkinan ia akan dikirim dari Swedia —di mana ia dituduh melakukan kekerasan seksual— ke AS, untuk menghadapi tuduhan penerbitan kabel-kabel rahasia AS pada tahun 2010 (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/24/movto4-ekuador-beri-suaka-politik-kepada-snowden/http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/24/mov081-snowden-minta-suaka-di-ekuador / http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/24/mow1fd-ekuador-bakal-lindungi-snowden-dari-kejaran-as)

Suaka politik merupakan gagasan yuridiksi di mana seseorang yang terancam di negerinya sendiri dapat dilindungi oleh pemerintah berdaulat lain atau negara asing. Suaka politik merupakan salah satu hak asasi manusia yang dilindungi aturan hukum internasional. Seluruh negara yang menerima/meratifikasiKonvensi Terkait Statsu Pengungsi PBB, wajib mengizinkan orang yang benar-benar berkualifikasi datang ke negerinya. Orang-orang yang memenuhi syarat-syarat suaka politik adalah mereka yang diperlakukan buruk di negerinya sendiri karena masalah: ras, kebangsaan, agama, opini politik, dan keanggotaan kelompok atau aktivitas sosial tertentu (http://id.wikipedia.org/wiki/Suaka_politik).

Edward Snowden pada 12 Juni lalu menggemparkan dunia dengan membocorkan dokumen rahasia negaranya sendiri, Amerika Serikat (AS), ihwal program pengintaian AS terhadap warga di seluruh dunia, yang diberi nama PRISM. Snowden membocorkan dokumen PRISM berjumlah 41 slide tersebut melalui dua media terkemuka: The Guardian dan The Washington Post. Kepada dua media ini, Snowden mengungkapkan bagaimana AS memiliki program spionase canggih yang mampu mengakses e-mail hingga merekam telepon. Langkah intelijen AS itu, kata Snowden, telah melanggar hak privasi, khususnya warga AS.

Berdasarkan slide tersebut, PRISM diduga memiliki akses “pintu belakang” ke sembilan perusahaan besar server provider AS, yakni Microsoft, Yahoo, Google, Facebook, PalTalk, AOL, Skype, YouTube, dan Apple. Dengan akses tersebut, PRISM bisa mencegat lalu lintas data global yang melewati server itu untuk keperluan intelijen (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/12/mo8w03-terbongkarnya-aksi-amerika-serikat-merekam-dunia). Selain PRISM, dokumen lainnya yang dibocorkan Snowden adalah Program Pengintaian Intelejen Asing untuk mengumpulkan metadata yang memungkinkan NSA merekan percakapan telepon (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/23/mouagz-as-minta-hong-kong-pulangkan-snowden).

AS berketetapan mempertahankan program pengintaian ini, dengan alasan untuk mencegah aksi terorisme. Badan intelijen AS di depan Kongres (DPR AS) pernah menyatakan pembenarannya bahwa dengan aksi spionase tersebut, mereka berhasil mencegah aksi penyerangan Bursa Efek New York. AS kemudian mendakwa Snowden atas tuduhan mencuri dokumen rahasia negara, melakukan komunikasi ilegal seputar informasi keamanan nasional, dan memberikan data intelijen kepada orang yang tak tepat. Dua tuntutan tersebut diatur dalam UU Spionase AS (http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/06/23/mouunv-snowden-tinggalkan-hong-kong).

Snowden Sudah Sampai di Rusia

Snowden sendiri pada Minggu (23/6) telah tiba di Moskow, ibukota Rusia, dari Hong Kong. Hong Kong adalah tempat Snowden pertama kali melarikan diri dengan membawa rahasia yang diambil dari NSA. Pihak Wikileaks mengatakan, beberapa penasihat hukumnya dan sejumlah diplomat yang tidak disebut namanya, telah menyertai Snowden ketika ia terbang ke Moskow dari Hong Kong. Para pendamping ini kata Wikileaks, akan terus mengawal Snowden hingga tiba di Ekuador.

Koresponden VOA di Moskow, James Brooke, mengatakan, pemerintah Rusia agaknya senang bisa memainkan peran dalam membantu Snowden keluar dari jangkauan sistem hukum AS. Dikatakan Brooke, pejabat Rusia sangat senang dengan publisitas buruk bagi AS ini: yakni, pemerintah AS berusaha menangkap Snowden, tapi dia berhasil keluar dari Hong Kong pada waktunya. Rusia kata Brooke, sepertinya senang ikut dalam “permainan kucing-kucingan” dengan  AS ini. Sementara itu
Gedung Putih mengatakan, Presiden AS, Barrack Obama, telah diberi tahu oleh tim keamanan nasionalnya tentang keberadaan Snowden (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/24/movi3b-edward-snowden-minta-suaka-ke-ekuador).

Sebelumnya, tak lama setelah Washington mengajukan surat permintaan ekstradisi Snowden ke otoritas Hong Kong, mantan karyawan Badan Intelijen AS (CIA) itu dikabarkan telah meninggalkan kota ini dan sedang menuju Rusia. South China Morning Post, mengutip sumber yang dipercaya, melaporkan, Snowden diperkirakan tiba di Moskow, Ahad (23/6) petang. Namun, Rusia bukanlah tujuan akhir dari perjalanannya. Dia akan melanjutkan ke negara lain.

Islandia, Kuba, dan Ekuador, kemungkinan akan menjadi pilihan bagi Snowden untuk memperoleh suaka. Kantor berita Interfax, mengutip sumber di maskapai Rusia, Aeroflot, mengatakan, ada tiket menggunakan nama Snowden dengan tujuan Kuba dari Moskow. Snowden tiba di Bandara Chep Lap Kok, Hong Kong, Ahad (23/6), sekitar pulul 11.04. Pria berusia 30 tahun ini terdaftar dalam penerbangan Maskapai Aeroflot SU213 yang dijadwalkan akan mendarat pada pukul 17.15 sore waktu setempat. Pemerintah Hong Kong mengatakan telah memberitahukan tentang kepergian Snowden kepada AS.

Menurut otoritas di wilayah semi otonomi Cina ini, tidak ada aturan hukum yang cukup kuat untuk menahan Snowden meninggalkan Hong Kong. “Pemerintah tak memiliki alasan atau informasi memadai untuk memroses perintah penahanan sementara (dari AS),” ujarnya. Sekretaris Kehakiman Hong Kong, Rimsky Yuen, mengatakan, pihaknya hanya bekerja di bawah aturan hukum Hong Kong, sehingga tidak akan mengizinkan penghakiman secara ilegal dan tak adil. Hong Kong memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS, tetapi tidak berlaku untuk persoalan politik (http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/06/23/mouunv-snowden-tinggalkan-hong-kong).

Meski kemudian Snowden memilih Ekuador seperti keterangan pihak Kementerian Luar Negeri Ekuador, namun juru bicara Putin, Dmitry Peskov, seperti dikutip harian Kommersant, mengatakan, Rusia akan mempertimbangkan juga memberi suaka jika Snowden meminta. Sebelumnya, kepada harian The Guardian Snowden mengatakan berharap bisa mendapat suaka di Islandia. Namun Kepala Direktorat Imigrasi Islandia mengaku belum mendapatkan permintaan suaka (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/11/mo8exj-rusia-akan-beri-suaka-pembocor-informasi-soal-pemantauan-internet).

AS dan Rusia Memanas

AS pun berupaya mencegah Snowden pergi ke Ekuador, antara lain dengan memperingatkan negara-negara Barat agar menolak perjalanan internasional Snowden. Namun Washington terancam gigit jari, karena dikabarkan pada Ahad (23/6) waktu setempat, pesawat yang membawa Snowden telah mendarat di Moskow. Dikatakan pihak Wikileaks, Snowden melakukan perjalanan ke Ekuador melalui rute aman.

Hubungan AS dengan Rusia memanas. Senator AS, Charles Schumer, menuduh Putin mungkin tahu dan menyetujui penerbangan Snowden ke Rusia. Dia memperingatkan adanya konsekuensi serius bagi hubungan AS-Rusia. Kedua negara sebelumnya berada dalam ketegangan karena perang Suriah. "Putin selalu bersemangat untuk menusuk mata AS, apakah itu (dalam kasus) Suriah, Iran, dan sekarang tentu dengan Snowden, " ujarnya, seperti  dikutip Reuters, Senin (24/6). Dia juga melihat keterlibatan pemerintah Cina yang membiarkan Snowden meninggalkan wilayah Cina meski ada permintaan ekstradisi dari AS (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/24/movu9z-as-berupaya-cegah-snowden-dapat-suaka).

Selain Rusia dan Ekuador, negara lainnya yang siap “menampung” Snowden adalah Islandia. Bos WikiLeaks, Julian Assange, telah berdiskusi dengan pejabat pemerintah Islandia untuk kemungkinan pemberian suaka kepada Snowden. "Kami berhubungan dengan tim resmi Snowden dan dalam proses menjembatani suaka di Islandia," ujar Assange, dikutip New York Times (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/20/mooqkp-wikileaks-bantu-snowden-dapat-suaka-di-islandia).

Bahkan dikabarkan bahwa Kepala DataCell, Olafur Sigurvinsson, yang diketahui sebagai sponsor Wikileaks, telah menyiapkan pesawat jet pribadi bagi Snowden untuk terbang ke Islandia. "Sebuah pesawat jet sudah disiapkan dan semua logistik juga sudah tersedia," ujar Sigurvinsson kepada stasiun televisi Channel2. Namun beberapa ahli di Islandia mengatakan, memperoleh suaka di Islandia tidak semudah yang dibayangkan. "Saya malah akan sangat terkejut apabila pemerintah berniat membuat konflik internasional dengan AS,” ujar , Stefania Oskarsdottir, dosen ilmu politik Universitas Islandia kepada Reuters (http://dunia.news.viva.co.id/news/read/423056-pesawat-jet-siap-jemput-snowden-ke-islandia).**

Artikel terkait:

Kasus Snowden: Kecoboran Keamanan Nasional AS Paling Eksplosif 

Snowdendan Pemerintah AS Saling Mengkriminalisasi