Malia dan Sasha Jadi Pertimbangan Obama Dukung Pernikahan Sejenis

“Jika Anda men­du­kung pernikahan sejenis, mengapa tidak se­kalian saja mengizinkan juga per­nikahan antara seorang pria dan beberapa wanita”

Pengesahan pernikahan sejenis (gay dan lesbian) oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) disambut  lega Presiden AS, Barack Obama. Kepada pers di Dakar,Senegal, ia mengaku merasa lega dengan keputusan tersebut. Menurut Obama, ini merupakan kemenangan bagi demokrasi Amerika.

Disahkan Homer Simpson (ROL)

Tak hanya lega untuk negaranya, Obama dalam konteks sedang berbicara kepada wartawan di Senegal, Afrika, ini, lantas meminta gay dan lesbian di Afrika juga diperlakukan setara dengan heteroseks di bawah undang-undang di Afrika. Di Afrika, banyak negara yang menganggap homoseksual adalah ilegal. Namun pada kesempatan dikunjungi Obama itu, Presiden Senegal menegaskan negaranya tidak akan melegalkan homoseks.

Partai Demokrat dan Obama adalah pihak yang mendukung kebebasan pernikahan sejenis. Sebaliknya Partai Republik termasuk yang paling keras menentang pernikahan sejenis dan menganggapnya tidak sesuai dengan agama (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/28/mp2rsp-obama-gembira-pernikahan-sejenis-disahkan). Partai Republik memang dikenal konservatif dalam hal agama dibanding Partai Demokrat.

Awalnya Obama Menolak

Saat Obama pertamakali menyatakan mendukung pernikahan sesama jenis, banyak yang merasa terkejut. Pasalnya, Obama sebelumnya tidak menyetujui pernikahan sejenis. Pernyataan dukungan Obama terhadap pernikahan sejenis ini disampaikannya saat berposisi sebagai incumbent jelang pemilihan Presiden AS yang akan digelar 6 November. Pernyataan Obama ini disampaikan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ABC News, Mei 2012 lalu.

Diduga komentarnya ini untuk menandingi komentar rivalnya, Mitt Romney, dari Republik, yang menolak pernikahan sesama jenis. "Saat ini saya secara pribadi menyatakan bahwa pasangan sesama jenis harus dapat menikah," kata Obama ketika itu. Meski tidak menyatakan secara eksplisit, namun Obama sempat tidak menyetujui pernikahan sejenis. Ketika itu dia mengatakan, pernikahan adalah sebuah tradisi kuat yang menyangkut keimanan umat beragama, sehingga harus dilakukan sesuai adat.

Dalam wawancara tersebut, Obama mengaku pendapatnya berubah saat melihat langsung pernikahan sejenis. Dia merasa kasihan pada anggota militer homoseks yang tidak bisa menikah dengan pasangannya. Obama juga mengaku kecewa atas referendum di negara bagian North Carolina yang menolak pernikahan sejenis. Menurutnya, keputusan pemerintahan negara bagian ini diskriminatif terhadap gay dan lesbian.

Beberapa negara bagian di AS saat ini telah menyetujui pernikahan sejenis pada awal tahun ini. Di antaranya New York, Connecticut, New Hampshire, Massachusetts, Iowa, Vermont, dan Washington DC. Ratusan pasangan sejenis berdatangan ke negara-negara bagian ini untuk menikah (http://dunia.news.viva.co.id/news/read/312396-obama-mendukung-pernikahan-sesama-jenis).

Dengan begitu, Obama telah mencatat rekor sebagai presiden AS pertama yang melegalkan per­nikahan sejenis (same sex marriage). Pernyataannya itu juga sekaligus mengakhiri spekulasi publik hampir selama dua tahun, apa­kah Obama mendukung per­nikahan sesama jenis. Selain dengan alasan karena kasihan kepada awak militer homoseksual yang tidak bisa menikah, Obama juga mengaku keputusan ini diambil setelah be­berapa tahun belakangan ber­bicara kepada teman-teman dan keluarganya.

Teman Malia dan Sasha Jadi Pertimbangan

Antara lain juga karena melihat kedua putri­nya, Malia dan Sasha, memiliki sahabat yang “orangtuanya” sejenis (http://internasional.rmol.co/read/2012/05/11/63485/Obama-Dukung-Pernikahan-Sejenis-). Dan mereka menerima perlakuan diskriminatif. Pemikirannya juga menurut Obama, dalam wawancara dengan ABC tersebut, dipengaruhi banyaknya anggota stafnya yang menjalin hubungan sesama jenis. Hal tersebutlah yang mendorong Obama merasa perlu mengubah perspektif (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/05/10/m3ss33-gereja-kritik-obama-karena-dukung-pernikahan-sejenis).

Menanggapi itu, warga Washington bernama Rupert Moreno mengatakan, dia banyak memiliki teman homoseks, namun dia tak men­dukung pernikahan sejenis. “Saya pikir itu adalah pe­nyim­pangan. Jika Anda men­du­kungnya, mengapa tidak se­kalian saja mengizinkan juga per­nikahan antara seorang pria dan beberapa wanita,” ujarnya.

Hingga kini, enam dari 50 negara bagian di AS, telah me­legalkan pernikahan sesama jenis, yakni Massachusetts (sejak Mei 2004), Connecticut (sejak November 2008), Iowa (sejak April 2009), Vermont (sejak 1 September 2009), New Hamp­shire (sejak Januari 2010), dan New York (sejak 24 Juli 2011), Washington DC (7 Juni 2012), dan Maryland (1 Januari 2013).

Rival Obama dari Partai Re­publik, Mitt Romney, tak men­dukung disahkannya per­ni­ka­han sesama jenis. “Saya tidak mendukung pernikahan antara orang-orang dari jenis kelamin yang sama. Saya ha­nya fokus untuk meningkatkan kerja sa­ma yang mengun­tung­kan ne­gara ini, hak kunjungan rumah sakit dan sejenisnya,” ujar Romney di Denver, sebelum akhirnya kalah dari Obama (http://internasional.rmol.co/read/2012/05/11/63485/Obama-Dukung-Pernikahan-Sejenis-).

Para aktivis Partai Republik dan pemimpin Kristen konservatif mengkritik sikap Obama ini. Mereka menyebut sikap tersebut berisiko terhadap politik besar. Dalam wawancara dengan ABC tersebut, Obama mengatakan dia percaya pasangan sesama jenis bisa menikah. Komentar Obama menandai pertama kalinya seorang Presiden AS secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap pernikahan sesama jenis.

Warga AS Cenderung Dukung

Sikap Obama tersebut ketika itu dinilai sebagai upaya menarik suara pemilih independen. Pernyataan Obama tersebut mendapat dukungan dari Partai Demokrat dan kelompok hak gay sebagai acuan bagi hak-hak sipil di AS. "Ini adalah titik balik besar dalam sejarah hak sipil AS," kata Wali Kota New York, Michael Bloomberg, yang negara bagiannya menyetujui pernikahan sesama jenis.

Pernyataan Obama ini hanya berselang tiga hari setelah Wakil Presiden AS, Joe Biden, mengatakan dalam wawancara televisi bahwa ia nyaman dengan gagasan pernikahan sejenis.  Biden sempat meminta maaf pada Obama arena telah mendahulu pernyataan ihwal pernikaha sejenis tersebut. Pejabat senior pemerintah mengatakan, Obama telah memutuskan dukungannya tersebut pada awal tahun ini. Awalnya ia direncanakan mengumumkan hal tersebut sebelum Konvensi Nasional Partai Demokrat pada September mendatang  (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/05/10/m3ss33-gereja-kritik-obama-karena-dukung-pernikahan-sejenis).

Para pengamat melihat langkah Obama tersebut telah diperhitungkan sebelumnya. Jajak pendapat menunjukkan semakin banyak orang AS yang mengaku mendukung pernikahan sejenis secara legal. Menurut satu jajak pendapat, sebanyak 50 persen warga AS menyatakan pernikahan sejenis harusnya disetujui secara hukum, sedangkan 48 persen menolak (http://dunia.news.viva.co.id/news/read/312396-obama-mendukung-pernikahan-sesama-jenis).

Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan, lebih dari 39 persen orang AS percaya pasangan sesama jenis harus bisa menikah secara legal. Sebanyak 23,5 persen mengatakan, pasangan tersebut harus diizinkan membentuk serikat sipil tapi tidak menikah. Sedangkan hampir 27 persen menentang pernikahan tersebut (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/05/10/m3ss33-gereja-kritik-obama-karena-dukung-pernikahan-sejenis).**