“Masyarakat yang
menerima BLSM jangan merasa berhutang budi terhadap partai tertentu”
Anton
Supit merasa heran. Pemerintah mengambil kebijakan sebagai kompensasi kenaikan
harga BBM bersubsidi, dengan mengobral BLSM (bantuan langsung sementara
masyarakat). Namun di sisi lain, mereka mengurangi subsidi pertanian dan subsidi
kesehatan dalam APBN-Perubahan (APBN-P). “Memang, ujung-ujungnya untuk
pemenangan pemilu,” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini, di
Jakarta, Sabtu, (22/6/13).
ROL |
Bahwa
subsidi harga BBM memberatkan APBN dan tidak tepat sasaran, Anton mengakui. Dia
juga tidak setuju jika subsidi BBM 20 persen dinikmati orang-orang kaya
bermobil, sedangkan rakyat miskin hanya kebagian lima persen dari subsidi BBM
itu. Namun Anton melihat, ada indikasi upaya ini bukan untuk memihak rakyat
miskin. Pemerintah kata Anton, sangat takut kalah dalam pemilu 2014, sehingga
berani membuat kebijakan yang menguntungkan posisinya. Pemberian BLSM yang bisa
menaikkan popularitas partai politik (parpol) penguasa kata Anton, adalah salah
satu caranya.
Margaret
Thatcher kala menjabat perdana menteri Inggris, kata Anton, pernah berani
mengambil keputusan yang membuatnya tidak disukai rakyat Inggris, yakni
melakukan privatisasi berbagai perusahaan. "Namun ia melakukan itu demi
kepentingan rakyat Inggris, bukan untuk meraih simpati agar terpilih kembali
menjadi perdana menteri. Pemimpin harus bersikap seperti ini,” ujarnya.
Sementara pemimpin negeri ini, tuding Anton, membuat kebijakan pemberian BLSM
hanya untuk meraih simpati rakyat (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/22/mosggs-kenaikan-harga-bbm-ujungujungnya-untuk-pemenangan-pemilu).
Logika
kecurigaan dari aksi pemerintah menaikkan harga BBM dan membagi-bagi BLSM, tak
hanya terjadi saat ini. Saat program ini bernama bantuan langsung tunai (BLT),
logika seperti ini juga mengemuka. Masalahnya, pembagian BLSM atau BLT ini selalu
dilakukan menjelang pemilu. Pakar komunikasi politik, Heru Budianto, menilai,
kebijakan menaikkan BBM dan bentuk kompensasi yang menyertainya (BLSM),
memiliki nuansa politik yang kental. Meski tidak populer, kebijakan itu kata
Heru, pasti akan dimanfaatkan oleh parpol menjelang pemilu 2014.
"Instrumen
politik yang akan dipakai partai adalah klaimisasi. Mereka mengklaim
bentuk-bentuk kompensasi seperti BLSM, sebagai produk partai," kata Heri, Sabtu
(15/6). Dari perspektif politik, menurut Heru, menghadapi tahun politik semua
kekuatan pasti akan mengambil kesempatan. Parpol yang mendorong kompensasi BBM,
disebutnya akan menikmati momentum kenaikan BBM.
Saat
pembagian BLSM kepada masyarakat, partai akan bergerak dan melakukan komunikasi
langsung dengan masyarakat. Melalui kader-kader partai yang duduk di
pemerintahan, program itu akan dimanfaatkan untuk kepentingan politik parpol. Karenanya,
lanjut Heri, tak heran bila kebijakan menaikkan BBM baru dilakukan lagi
menjelang pemilu 2014 (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/15/mof9vu-dekati-pemilu-parpol-diprediksi-klaim-blsm-sebagai-produk-partai).
Dengan bahasa
berbeda, pengamat sosial politik Universias Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr
Kadri MSi, mengharapkan, BLSM jangan dijadikan modal politik Pemilu 2014,
karena itu sama saja dengan membohongi masyarakat. "Kita berharap itu (BLSM)
bisa menjadi katup pengaman bagi warga miskin; tidak dijadikan modal dagangan
politik menjelang Pemilu 2014," katanya di Mataram, Ahad (22/6).
Oleh sebab itu,
kata dia, kalau ada parpol yang mengklaim BLSM diberikan karena perjuangannya,
jangan percaya. Demikian juga terhadap partai yang merasa menjadi
"pahlawan" karena menolak kenaikan harga BBM. Menurut Kadri,
realokasi dana subsidi BBM yang mencapai ratusan triliun rupiah untuk BLSM ini merupakan
langkah tepat. Namun kata dia, masyarakat yang menerima BLSM jangan merasa
berhutang budi terhadap partai tertentu.
"Karena itu
kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM tersebut harus kita sikapi secara
bijaksana, karena ini menguntungkan warga miskin yang selama ini tidak
menikmati subsidi bahan bakar (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/23/mou50j-blsm-diminta-jangan-dijadikan-blsm-modal-politik).
Sementara itu, pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah, mengatakan,
kenaikan harga BBM bersubsidi yang selalu dilakukan menjelang pemilu, jelas tak
menguntungkan rakyat.
Di
kota besar, BBM bersubsidi kata dia, memang dinikmati oleh pengguna kendaraan
bermotor yang mayoritas dari kalangan mampu. Namun menurut Iberamsjah, para
penikmat subsidi BBM di kota besar ini hanya gambaran kecil dari 250 juta
rakyat Indonesia yang tinggal di daerah terpencil. Misalnya saja nelayan yang membutuhkan
pasokan BBM untuk dapat tetap mencari ikan di laut. Dengan naiknya harga BBM
bersubsidi, tentu akan merugikan nelayan.
Dia
menilai, kenaikan harga BBM bersubsidi yang selalu naik jelang pemilu hanya
menguntungkan elite politik yang berkepentingan dalam Pemilu 2014. "Ya
supaya mereka dapat memberikan bantuan kepada rakyat kecil untuk pencitraan,
tapi kenapa bantuan itu hanya diberikan hanya sesaat jelang pemilu," ujarnya
(http://nasional.sindonews.com/read/2013/06/17/12/750481/harga-bbm-naik-untungkan-rakyat-atau-elite-politik).
Parpol-parpol Cemas
Komentar-komentar
miring mengenai pembagian BLSM terlebih datang dari pihak partai yang tidak
berkuasa di eksekutif. Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar, Satya
Widya Yudha, misalnya mengatakan, sebaiknya BLSM jangan diberikan hingga menjelang
pemilu 2014 agar tidak disalahgunakan, apalagi jika diakui sebagai pemberian
partai tertentu. Makanya kata dia, pemberian BLSM jangan sampai mengulur hingga
Januari atau Febuari 2014, sebab itu tahun politik (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/03/mnsigy-blsm-jangan-diberikan-hingga-jelang-pemilu-2014).
Ketua DPP Partai
Hanura, Saleh Husin menilai, momentum kenaikan harga BBM bersubsidi dan
kebijakan mitigasi yang menyertainya (BLSM), rentan dipolitisasi. Menurut
anggota Komisi V DPR RI ini, kompensasi yang ditawarkan pemerintah, bila
disetujui juga akan dibagikan bertepatan dengan masa kampanye pemilu legislatif.
Dan ini akan dimanfaatkan partai politik untuk kepentingan kelompoknya (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/15/moffvj-hanura-pembagian-blsm-akan-dimanfaatkan-parpol).
Kecemasan juga
diungkapkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang menyetujui kenaikan harga
BBM, dan mengalihkan dana subsidinya untuk BLSM. “Namun pemberian BLSM tidak
boleh diklaim oleh partai tertentu sebab pemberian BLSM itu merupakan pemberian
negara kepada rakyat yang kurang mampu. Jangan sampai BLSM ini menjadi alat
politik partai tertentu untuk meraih suara,” kata Marwan. Marwan mengatakan,
dibutuhkan pengawasan agar BLSM tidak diklaim sebagai pemberian partai atau
individu tertentu ( http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/05/25/mncpa8-pkb-blsm-tak-boleh-diklaim-pemberian-partai-tertentu).
PD Sibuk Menangkis
Bintang Partai
Demokrat (PD), Sutan Bathoegana, tentu saja menampik anggapan BLSM akan
dipolitisasi untuk kepentingan Pemilu 2014. "Money politic untuk
siapa? Partai Demokrat enggak akan ikut bagikan BLSM, biar kami tiarap dan
tidur saja," kata Ketua DPP Partai Demokrat ini, di Senayan, Senin (17/6).
Sutan menjelaskan, tidak ada kaitan sama sekali antara pembagian BLSM dengan
pemenangan pemilu.
Pasalnya kata
dia, pembagian BLSM ini dijadwalkan hanya berlangsung empat bulan. Artinya, lanjut
Sutan, tidak akan bertepatan dengan masa kampanye pemilu 2014. Dia menambahkan,
jika ada yang memanfaatkan BLSM untuk penetingan politik, bisa dilihat langsung
parpol mana saja yang memanfaatkan bantuan yang direncanakan Rp 150 ribu tiap
bulan bagi warga miskin itu (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/17/moj1ma-soal-blsm-demokrat-kami-tiarap-dan-tidur-saja).
Menteri Enegri
dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Jero Wacik, yang juga orang PD, mengatakan, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) justru mengambil risiko dengan menaikkan harga
BBM. "Ini bukan kepentingan politik. Ngapain naikin sekarang. Nanti aja,
biar Presiden yang baru. Tapi demi ekonomi Indonesia makanya dinaikkan,"
dalih Jero. Pemilihan Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, sebagai pengatur
pembagian BLSM, kata Jero, adalah agar BLSM tidak dianggap berhubungan dengan
kepentingan politik. ”Karena Bu Armida kan bukan dari parpol," tandas Jero
(http://m.riaupos.co/berita.php?act=full&id=30497&kat=2#.UcWobNgzKuI).
Sementara itu, Ketua
Fraksi PD, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan, sejak Pemerintah SBY berkuasa,
sudah banyak bantuan yang diberikan kepada masyarakat seperti raskin, program
keluarga harapan, dan bantuan bedah rumah. Faktanya kata dia, elektabilitas
PD tetap turun. “Saat ini Demokrat memang menelan pil pahit namun semoga pil
pahit ini menjadi obat untuk APBN,” kata Nurhayati (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/22/mos8hs-demokrat-harga-bbm-tak-turun-hingga-2014-mendatang).
Pihaknya kata
Nurhayati, justru khawatir partai lainlah
yang mengklaim untuk meningkatkan elektabilitas (http://jabar.tribunnews.com/2013/06/22/demokrat-khawatir-blsm-diklaim-partai-lain-untuk-tingkatkan-elektabilitas).
Namun jika saja pemerintah tidak punya niat menjadikan kenaikan harga BBM dan
pembagian BLSM menjadi polemik di media seperti ini, kenapa kenaikan harga BBM
dan pembagian BLSM tidak ditunda saja hingga pemilu usai. Ihwal pernyataan SBY
bahwa ini akan meringankan pemerintahan mendatang, itu bukan urusan rakyat
sebenarnya.**
KISAH NYATA..............
BalasHapusAss.Saya ir Sutrisno.Dari Kota Jaya Pura Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya tidak bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.
KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!
((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))
Pesugihan Instant 10 MILYAR
Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :
Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
dll
Syarat :
Usia Minimal 21 Tahun
Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda
Proses :
Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
Harus siap mental lahir dan batin
Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
Pada malam hari tidak boleh tidur
Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :
Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
Ayam cemani : 2jt
Minyak Songolangit : 2jt
bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt
Prosedur Daftar Ritual ini :
Kirim Foto anda
Kirim Data sesuai KTP
Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR
Kirim ke nomor ini : 085320279333
SMS Anda akan Kami balas secepatnya
Maaf Program ini TERBATAS .
===Agens128 bagi uang Tunai===
Pakai Pulsa Tanpa Potongan
Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
Game Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA
WhastApp : 0852-2255-5128
Agens128Agens128