5/04/2013

Virus Novel Corona Bisa Menyebar dalam 48 Jam



"Setelah itu korban akan menderita gejala seperti kesulitan bernapas yang akut, demam, batuk, dan radang paru-paru”

Virus novel corona (NCoV) menyerang Arab Saudi. Dari tujuh kasus baru yang dilaporkan ini,  lima kasus diantaranya meninggal dunia, dan dua kasus dalam kondisi kritis. Hal tersebut dilaporkan The National IHR Focal Point of Saudi Arabia pada 1 Mei 201 ke WHO (organisasi kesehatan dunia). Kasus ini dilaporkan terjadi di rumah sakit di provinsi bagian timur Saudi Arabia.

Waspadai pintu-pintu negara
Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap sebaran virus ini, Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof Tjandra Yoga Aditama, telah membuat surat edaran ke Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) seluruh Indonesia. Dikatakan Tjandra, Sabtu (4/5), melalui surat elektronik, surat edaran ini melanjutkan surat edaran sebelumnya perihal kewaspadaan virus corona baru tanggal 13 Februari 2013.

Isu serangan virus ini mulai terdengar pada akhir tahun 2012. Sejak  September 2012 sampai dengan 1 Mei 2013, WHO mendapatkan informasi jumlah total kasus konfirmasi manusia yang terjangkit NCoV sebanyak 24 kasus, dengan 16 kasus meninggal dunia. Jumlah ini jika diukur secara Completed Fertility Rate (CF ) terbilang cukup tinggi, yakni 66,66 persen (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm95dk-dinkeskkp-seindonesia-diminta-waspadai-novel-coronavirus).

Pada September 2012, seorang warga di Arab Saudi (60) dan satu warga Qatar (49) yang pernah ke Saudi, dilaporkan tewas setelah diduga mengalami gejala terkena NCoV. Pemerintah Arab Saudi lalu memberi peringatan kepada penyelenggara haji untuk berhati-hati agar tidak muncul kasus baru yang bisa membahayakan keselamatan jamaah calon haji. Kasus ini merupakan kasus serangan NCoV pertama yang dilaporkan (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/09/27/maz53b-virus-corona-jadi-perhatian-serius-pemerintah-arab-saudi).

''Saya  terus berkoordinasi dengan WHO Jenewa dan WHO Jakarta untuk mengetahui perkembangan situasi epidemiologis virus novel ini. Sampai hari ini tidak ada kasus di Indonesia dan di Asia,'' kata Tjandra. Isi surat edaran tersebut antara lain, masyarakat tidak perlu panik, namun tetap menjaga kebersihan antara lain dengan sering cuci tangan.

Pihak berwenang di pintu-pintu masuk negara, misalnya di bandara atau pelabuhan, agar melakukan pengamatan lebih saksama pada kru dan penumpang dengan gejala demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Masyarakat khususnya jemaah umrah, agar segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan bila mengalami gejala seperti tersebut di atas.  Selain itu, rumah-rumah sakit agar lebih mengawasi semua kasus infeksi saluran pernapasan akut(Severe Acute Respiratory Infection/SARI) yang tidak jelas penyebabnya  (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm95l7-ini-isi-surat-edaran-kemenkes-soal-novel-coronavirus).

Gelaja terjangkit NCoV mirip penyakit sindrom pernapasan akut (SARS) yang sempat melanda dunia beberapa tahu lalu. Dikutip dari Dailymail, Jumat (3/5/13), NCoV memang berasal dari keluarga virus yang sama dengan SARS dan mirip dengan jenis virus corona lainnya yang ditemukan pada kelelawar.  Virus serupa dilaporkan telah menyebar hingga Inggris. Kementerian Kesehatan Inggris menyebut seorang pria 60 tahun positif menderita NCoV setelah berkunjung ke Pakistan dan Arab Saudi.

Setelah kembali di Inggris, pria itu mengaku menderita penyakit pernapasan dan menularkannya kepada dua kerabat dekatnya. Kerabat pertama merupakan seorang pria dewasa yang mengaku sakit, namun kemudian dilaporkan meninggal. Kerabat kedua adalah seorang wanita yang berhasil sembuh bahkan tanpa melalui perawatan di rumah sakit. Dengan bertambahnya jumlah korban tewas, maka total pasien yang tewas akibat virus ini (di dunia) menjadi 16 orang.

Menurut penelitian yang baru-baru ini dilakukan, ketika manusia mengidap NCoV, maka virus itu akan menyerang secara simultan berbagai organ tubuh. Selain itu, virus yang baru ditemukan delapan bulan lalu ini juga akan membunuh sel-sel di dalam tubuh dengan cepat. Ini berbeda dengan virus corona SARS yang hanya menyerang beberapa baris sel manusia. Karena itu dalam pandangan seorang mikrobiologi asal China, Yuen Kwok-yung, NCoV akan menjadi pandemi yang lebih mematikan apabila dapat bermutasi.

Hingga kini para ahli masih belum mengetahui sumber virus corona. Tetapi, mereka memercayai virus itu pertama kali ditemukan pada beberapa hewan seperti babi, monyet, kelelawar, bahkan kelinci. Menurut para dokter, penyebaran virus ini ke seluruh tubuh manusia hanya butuh waktu 48 jam. Setelah itu, mereka akan menderita gejala seperti kesulitan bernapas yang akut, demam, batuk, dan radang paru-paru. Bahkan ahli kesehatan menyebut, virus itu juga dapat menyerang ginjal manusia (http://dunia.news.viva.co.id/news/read/410256-lima-warga-arab-saudi-meninggal-akibat-virus-mirip-sars).

Sementara itu Tjandra mengungkapkan, European Centre for Diseas Prevention and Control (ECDC) mengeluarkan pernyataan bahwa secara genetik NCoV tidak sama dengan virus corona pada SARS, dan tidak ada tanda-tanda akan ada kejadian luar biasa seperti pada kasus SARS beberapa tahun lalu. Sementara  laporan mengenai 13 orang yang diduga terkena virus corona di Castle Peak Hospital, Hong Kong, beberapa hari lalu, sudah dikonfirmasi hanya terinfeksi "human corona virus NL63" suatu jenis virus corona yang sudah lama ada dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan. "Semua pasiennya dalam keadaan baik," kata Tjandra  (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/09/27/maz53b-virus-corona-jadi-perhatian-serius-pemerintah-arab-saudi).

Tjandra juga mengatakan, jumlah kasus yang sudah dikonfirmasi adalah dua orang, dan t idak ada penambahan kasus baru lagi. “United Kingdom’s Health Protection Agency (HPA) yang pertama kali melaporkan virus baru ini, memberi nama sementara London1-novel CoV 2012," kata Tjandra. http://nasional.kompas.com/read/2012/09/26/23342945/Virus.Corona.Jadi.Perhatian.Pemerintah.Arab.Saudi

Pada 15 Februari 2013, Tjandra menyebutkan bahwa virus Corona selama ini hanya ada di jazirah Arab, di luar jazirah Arab belum dilaporkan ada korban, apalagi di Indonesia. Dia juga bersyukur pada musim haji lalu tidak ada jemaah asal Indonesia yang terindikasi terkontaminasi virus ini. Sementara WHO menyatakan, virus novel corona adalah penyakit terbaru infeksi saluran napas pada manusia yang disebabkan virus yang masih famili dengan virus penyebab SARS, coronavirus. Virus ini dinyatakan tidak mudah menular antar-manusia (http://regional.kompas.com/read/2013/02/15/15240422/Indonesia.Waspada.Virus.Corona).**




Tidak ada komentar:

Posting Komentar