5/11/2013

Ganja, antara Manfaat dan Mudharat



"Morfin saja sekarang sudah tidak dipakai, diganti analgesik (penghilang rasa sakit) yang tidak membuat kecanduan”

Gabungan aktivis anti narkoba menggelar aksi teatrikal di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/5), dalam rangka bulan keprihatinan korban narkoba. Aksi tersebut digelar sebagai kepedulian atas meningkatnya penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba di kalangan remaja dan pemuda. Pada kesempatan itu, mereka juga menyerukan penolakan terhadap legalisasi ganja (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/10/mml9gy-aktivis-gelar-aksi-keprihatinan-narkoba).

Daun ganja
Sementara itu April lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, dikejutkan adanya usulan dari salah satu ahli farmasi untuk membuat obat kanker dan jantung dari daun dan biji ganja. "Saya terkaget-kaget mendengar itu karena unik. Saya dikasih referensi itu dari farmasi, saya harus pelajari dahulu," katanya, Selasa (23/4/13). (http://economy.okezone.com/read/2013/04/23/320/795967/dahlan-bumn-farmasi-diusulkan-buat-obat-kanker-dari-ganja).

Profesor Dr. dr. Dadang Hawari, Psikiater yang kerap merawat pemakai psikotropika, mengungkapkan, ganja sangat berbahaya bagi kesehatan psikis. "Memang tidak membunuh, tapi membuat orang sakit jiwa," kata Dadang. Efek mengonsumsi ganja kata Dadang adalah euphoria; yaitu rasa senang tanpa sebab,  serta delusi; yaitu merasa percaya bahwa sesuatu itu benar, padahal tidak. Efek ini, kata dia, berdampak jangka panjang berupa gangguan mental dan perilaku.

Pengguna ganja, lanjut Dadang, akan mengalami keadaan mal-adaptif, yakni tidak bisa beradaptasi dengan kenyataan. Dadang sering merawat pasien yang mengalami gangguan akibat ganja. "Yang awalnya baik-baik saja, setelah memakai ganja berubah 180 derajat, jadi sering bolos, produktivitasnya menurun. Ini mau jadi apa?" ujar Dadang yang menolak tegas gagasan legalisasi ganja di Indonesia.

Ia juga mengatakan tidak pernah mendengar ada pemakaian ganja untuk keperluan medis, seperti kemoterapi untuk penderita kanker atau pengobatan bagi pengidap HIV/AIDS. Dunia kedokteran, kata Dadang, saat ini sudah mulai meninggalkan zat yang bersifat adiktif untuk keperluan medis. "Morfin saja sekarang sudah tidak dipakai, diganti analgesik (penghilang rasa sakit) yang tidak membuat kecanduan," ujar Dadang.

Wacana legalisasi ganja di Indonesia, mencuat pada Mei 2011, ketika sekitar 50 orang yang tergabung dalam Lingkar Ganja Nusantara (LGN) melakukan aksi long march di Patung Tugu Tani, Jakarta Pusat. Mereka beralasan ganja memiliki berbagai manfaat, misalnya untuk kemoterapi bagi penderita kanker, atau sebagai bahan baku kertas. Juru bicara LGN, Dhira Narayana, mengatakan, bila ganja dilegalisasi, peredarannya justru lebih mudah diawasi.  

Namun Badan Narkotika Nasional melalui Humasnya ketika itu, Sumirat Dwiyanto,  tidak sependapat. "Bila ganja dilegalisasi, semua orang malah lebih mudah mendapatkannya, sehingga risiko penyalahgunaannya meningkat," ujarnya. Sumirat mengatakan, mayoritas negara di dunia tetap menganggap ganja golongan narkotik. Belanda melegalkan ganja, tapi kata Sumirat pola pikir masyarakatnya berbeda. Belanda pun kata dia, saat ini akan mengkaji ulang legalisasi ganja (http://www.tempo.co/read/news/2011/05/08/063332925/Legalisasi-Ganja-Dinilai-Berbahaya).

Jerry De Gray, penulis buku “Rasulullah is My Doctor”, termasuk tidak setuju legalisasi ganja yang berpotensi meningkatkan angka konsumsi ganja di Indonesia.  Namun menurutnya, larangan itu jangan berpengaruh terhadap upaya pemanfaatan tumbuhan bernama latin Cannabis sativa syn. Cannabis indica ini sebagai penyembuh sejumlah penyakit.  Jerry menceritakan, kerabatnya di Aceh yang hendak membawa ganja ke Jakarta guna penelitian, membatalkannya karena takut ditangkap. Jerry menyarankan pemerintah Indonesia menyiapkan regulasi khusus agar peneliti atau masyarakat awam yang hendak menggunakan ganja untuk pengobatan, tidak was-was.

Hasil riset di Kanada tahun 2008, ungkap Jerry, menyebutkan bahwa ganja bisa dimanfaatkan untuk obat mata, perut, dan kanker. Hebatnya, kata Jerry, tidak ada efek samping. “Beda kasus kalau ganjanya dibakar dan dihisap,” ujar dia. Efek negatif ganja papar Jerry, berasal dari kandungan tetrahidrokanabinol (THC) yang bila dihilangkan akan menjadi minyak.  Namun minyak tersebut bila dioleskan bisa menyembuhkan kanker kulit.  Selain itu, bila ganja dimakan atau sebagai bahan campuran masakan seperti yang dilakukan masyarakat di Sumatera, nafsu makan akan meningkat. Tapi kata dia, memang butuh aturan ketat untuk menghindari  modus penyalahgunaan. Apalagi perdagangan ganja Indonesia beromzet miliaran rupiah.

Di negara lain ada yang penanamannya dibolehkan untuk diambil seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, daun ganja di Aceh menjadi komponen sayur dan umum disajikan (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/06/13/lmqlbd-ganja-memang-dilarang-tapi-pemanfaatan-untuk-kesehatan-dinilai-sebaiknya-boleh).

Negara yang Melegalkan Ganja
Dengan menerapkan berbagai aturan ketat, sejumlah negara telah melegalkan ganja, misalnya Belanda.  Di sini ganja bisa dibeli dan dikonsumsi di coffeeshop, di luar coffeshop, ilegal. Sejak 1976, Belanda telah menjadi negara terdepan dalam mereformasi UU Narkotika dengan menarik garis perbedaan yang jelas antara narkoba ringan (soft drugs) dan narkoba berat (hard drugs). Ganja masuk kedalam golongan narkotika ringan dan legal dalam jumlah terbatas.

Di Jerman, kepemilikan ganja sampai 6 gram adalah legal. Di beberapa kota sepeti Berlin, batas kepemilikan bisa sampai 10 gram. Negara-negara yang juga melegalisasi ganja dengan tetap menerapkan aturan seperti jumlah maksimal yang dimiliki/ditanam adalah Argentina, Siprus,  Ekuador, Meksiko (bahkan jenis narkoba lain pun), Peru, Swiss, Spanyol, Belgia, Republik Ceko, Brasil, Chili, Uruguay, -araguay, Kolombia, Australia (di negara bagian Capital Territory, Northern Territory, Australia Selatan dan Australia Barat), dan Amerika Serikat (di negara bagian Colorado dan Washington).(http://www.legalisasiganja.com/negara-negara-di-dunia-yang-sudah-melegalkan-ganja/).  

Legalisasi ini tampaknya juga berkaitan dengan jumlah maksimal yang dapat ditoleransi untuk alasan pengobatan. Peneliti di Cannabis Research Center, San Francisco, menyebutkan, takaran tepat ganja yang dibuat menjadi rokok untuk tujuan medis adalah 10-20 gram ganja per minggu atau sekitar 1-3 gram per hari. Ini pun tetap dengan pantauan pihak medis, karena salah-salah dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti paru-paru hingga terganggunya fungsi memori (http://www.herbal.web.id/2012/11/inilah-manfaat-ganja-marijuana-untuk.html).

Dan meskipun mariyuana—nama lain ganja—dilegalkan di Washington dan Colorado, baik dengan alasan pengobatan maupun rekreasi, di tingkat hukum federal Amerika Serikat, barang ini tetap dianggap ilegal. Karenanya negara ini tetap memberi perhatian khusus dengan mempersiapkan kerangka hukum berbeda untuk mariyuana rekreasional (http://www.voaindonesia.com/media/video/1646837.html).

Ganja adalah obat terlarang yang paling sering disalahgunakan di berbagai negara. Penyalahgunaannya bisa dengan menjadikan batang, daun, bunga, dan biji tumbuhan ini menjadi rokok, atau juga dikonsumsi dalam berbagai cara. Ulasan ilmiah oleh Institute of Medicine National Academy of Sciences, Yayasan Addiction Canada Research, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir Livestrong, menetapkan bahwa ganja memiliki banyak efek akut dan kronis pada kesehatan pengguna (http://health.okezone.com/read/2013/01/28/482/752910/sejuta-bahaya-penggunaan-ganja). Cannabis sativa merupakan tanaman semusim yang mudah tumbuh tanpa perawatan dan pemeliharaan istimewa. Tanaman ini bisa tumbuh di daerah beriklim sedang hingga tropis (http://forum.detik.com/manfaat-daun-ganja-bagi-kesehatan-t407074.html).

Jika ditinjau sisi manfaatnya, zat THC pada ganja ketika dikonsumsi manusia akan diserap melalui paru-paru atau perut ke dalam aliran darah, hingga sampai ke otak. THC lalu akan membanjiri reseptor sehingga membangkitkan rasa senang di otak dan karenanya akan memberikan efek santai pada pengguna.  Klaim ganja berguna untuk pengobatan dinyatakan Drug Enforcement Administration (DEA) and the Drug Policy Alliance (DPA). Menurut lembaga ini, ganja bisa untuk pengobatan kanker karena zat aktifnya seperti cannabinoid receptor, akan mengaktifkan molekul-molekul dalam tubuh yang akan menghentikan pengiriman sinyal rasa sakit ke otak.

Dilansir Dailymail, ekstrak daun ganja juga bisa digunakan dalan penyembuhan penyakit multiple sclerosis. Multiple sclerosis menyerang sistem saraf yang mengalami kerusakan myelin; pelindung yang mengelilingi serabut pada sistem saraf pusat. Saat myelin rusak, penyampaian pesan dari otak ke seluruh organ tubuh menjadi terganggu.  Senyawa cannabidiol juga  efektif meredakan nyeri yang terjadi di otak, yang biasanya menjadi pemicu kejang pada pasien epilepsi. Senyawa dalam ganja juga disebutkan mampu membantu menyingkirkan penyakit arthritis, sakit kepala, parkinson, glaukoma, hipertensi, hingga alzheimer (
http://www.herbal.web.id/2012/11/inilah-manfaat-ganja-marijuana-untuk.html).**




2 komentar:

  1. Anonim7/23/2015

    Ceritaku .
    Sebagai skeptis lahir alami, saya menghabiskan waktu yang tak terhitung jumlahnya dan energi meneliti semua pilihan pengobatan yang tersedia selain dari apa yang onkologi saya direkomendasikan. Saya bertekad untuk menyembuhkan kanker saya, dan tahu ada sesuatu di luar sana setelah menyaksikan sejumlah orang yang tidak hanya bertahan, tapi berkembang dan melanjutkan untuk hidup memenuhi bebas kanker. Selain membaca tentang Rick Simpson Oil, dan menonton Run Dari video Cure, saya juga berbicara dengan orang-orang yang telah benar-benar digunakan minyak, dan itu mengejutkan mendengar satu demi satu seberapa efektif obat ini benar-benar. Aku hanya tidak bisa percaya ada obat luar sana dan bagaimana salah itu adalah bahwa informasi ini tidak dibagi dengan publik! Pengobatan reginae: Saya memiliki toleransi yang cukup besar untuk ganja, jadi saya mulai dengan sebutir penuh beras jumlah berukuran minyak bukannya setengah butir. Saya secara bertahap meningkat dosis setiap malam sampai aku mencapai gram penuh setiap malam. Protokol standar untuk Rick Simpson Minyak menelan total 60 gram selama 90days yang 3 bulan, tapi aku punya 80 gram total untuk mengukur aman. Saya menggunakan kelebihannya sebagai perawatan kulit topikal, menyerang bintik-bintik cokelat terlihat pada wajah dan leher saya. 3 bulan kemudian, kanker saya dalam remisi penuh. Dalam waktu 4 bulan, saya bebas kanker dan secara resmi menerima tagihan bersih kesehatan dari dokter saya. Apa yang mereka tidak tahu adalah bahwa mayoritas pengobatan saya menggunakan Simpson Oil Rick. Saya menggunakan beberapa obat mereka diresepkan, tapi itu dalam kombinasi dengan minyak. Saya gembira saya ingin terus berbagi dengan orang-orang yang mengalami apa yang saya pergi melalui bahwa ada benar-benar berharap dan obat di luar sana. Mereka hanya perlu proaktif dan agresif dengan pengobatan, tidak menunggu sampai terlambat. Dapatkan obat di pusat obat Rick Simpson via Email: ricksimpsoncannabisoils@outlook.com Selain menjadi seorang pejuang kanker yang efektif, ada beberapa efek samping yang bagus yang datang dari menggunakan minyak Rick Simpson, misalnya, saya tidak perlu lagi mengambil pembunuh rasa sakit. Hanya satu atau dua tetes minyak akan mengurangi rasa sakit dan membantu Anda tidur seperti bayi. Terbaik dari semua, yang alami, Terima kasih kepada semua staf di Amsterdam Taman yang membimbing saya sepanjang perjalanan ini. Kalian mengagumkan! A

    BalasHapus
  2. Hallo Bossku ^^
    Daripada dirumah diem-diem aja gaada penghasilan, Yuk Gabung bersama kami di IstanaGoal.
    Agen Betting Online Terpercaya ya boss ^_^
    Bonus yang kami berikan untuk bosku :
    - Bonus new member 10%
    - Bonus Deposit Harian 5%
    - Bonus cashback Sportbook 5%
    - Bonus rolingan 0.8%
    - Bonus cashback Slot Up To 15%

    "www.istanagoal88,info" (tanda koma diganti jadi tanda titik
    Ayoo, tunggu apalagi. Gabung sekarang dan Dapatkan Kemenangannya ^_^. Cara daftar nya Gampang kok ^_^ Bisa Salwa Bantu daftarkan juga ya (:
    Kami online 24 Jam ya untuk bosku ^^
    Salwa tunggu ya kehadirannya di IstanaGoal ^_^

    #love #instagood #me #cute #tbt #photooftheday #instamood #iphonesia #tweegram #picoftheday #igers #girl #beautiful #instadaily #summer #instagramhub #iphoneonly #follow #igdaily #bestoftheday

    BalasHapus