8/15/2013

El Baradei: Saya Tak Bisa Menanggung Setetes Darah pun di Hadapan Allah



Saat Presiden Muhammad Mursi dilengserkan oleh militer Mesir yang dimotori Jenderal Abdel Fattah el-Sisi, pada 3 Juli 2013 lalu, sejumlah nama lembaga dan tokoh berpengaruh di Mesir, muncul mendukung. Tersebutlah nama Paus Tawadros, Kepala Gereja Kristen Koptik Mesir; Partai Islam Liberal Mesir; Partai al-Nour; Imam Universitas al-Azhar, Syekh Ahmed al-Tayeb, dan juga Muhammad el-Baradei, Ketika Rabu kemarin (14/8) Mesir dilanda konflik berdarah yang diklaim pihak pemerintah menewaskan sekitar 200 orang, Baradei menyatakan mengundurkan diri sebagai wakil presiden dari “rezim” inkonstitusional tersebut. Sementara itu konflik kian kacau dengan munculnya kabar peningkatan kasus pemerkosaan, pembakaran gereja, serta tewasnya sejumlah  jurnalis.

"Saya khawatir konsekuensinya. Saya tidak bisa menanggung tanggung jawab untuk setetes darah di hadapan Allah," ujar Baradei dalam pernyataan pengunduran dirinya, Rabu (14/8). Baradei termasuk yang tidak setuju penggunaan kekuatan pasukan keamanan untuk membubarkan paksa massa pendukung mantan presiden Muhammad Mursi. Menurutnya, cara damai masih bisa dicapai untuk mengakhiri konfrontasi. “Seperti Anda ketahui, saya selalu melihat alternatif damai untuk menyelesaikan perselisihan. Namun ternyata banyak hal sudah sampai sejauh ini," ujar peraih Nobel Perdamaian ini dalam surat pengunduran dirinya yang dikutip Al-Jazeera.

Menurutnya, dia bersedia menjadi bagian dari pemerintah sementara karena awalnya berharap orang-orang yang muncul pada 30 Juni (saat unjuk rasa pengunduran Mursi menyeruak) bisa membawa negara mewujudkan tujuan revolusi. Namun, pemerintah telah menyimpang dari tujuan tersebut. "Saya berharap munculnya orang-orang pada 30 Juni bisa membawa negara kembali normal. Tapi yang terjadi telah menyimpang, membuat keadaan  terpolarisasi dan menimbulkan perpecahan serius," ungkap Baradei yang pernah menjadi kepala IAEA (Badan Energi Atom Internasional) ini (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/08/15/mrjxzz-elbaradei-menilai-pemerintah-sementara-mesir-telah-menyimpang).

Ia mengatakan, konsekuensinya menjadi buruk setelah banyak korban tewas, meskipun awalnya dia yakin korban tewas tak terhindarkan. Sayangnya, siapa yang diuntungkan dari apa yang terjadi hari ini kata Baradei seperti dikutip Emirates 247 edisi Rabu (14/8), adalah orang yang menyerukan kekerasan dan teror, yakni kelompok ekstremis (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/08/15/mrjvd7-ini-alasan-wapres-mesir-mundur). "Sangat berat bagi saya untuk bertanggung jawab atas keputusan yang saya tidak setujui dan sudah saya ingatkan konsekuensinya itu," ujarnya dalam surat pengunduran diri yang dikutip dari al-Ahram.

Saat diwawancarai di satu stasiun televisi dua pekan lalu, Baradei sudah mengingatkan kepada pimpinan militer, Jendral Abdel Fattah El Sisi dan anggota Dewan Ketahanan Nasional lainnya,  untuk menghindari penggunaan pasukan keamanan untuk membubarkan massa (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/08/15/mrjouw-usai-pembantaian-el-baradei-mundur-dari-jabatannya).

Rumor mengenai ancaman pengunduran diri Baradei sendiri sempat terdengar pekan lalu ketika Presiden Adly Mansur dan Panglima Militer Abdel Fatah Al Sisi, bersikeras akan membubarkan unjuk rasa secara paksa. Para pengamat menilai, pengunduran diri Baradei akan menjadi awal perpecahan dalam pemerintahan transisi, karena Baradei termasuk tokoh penting dalam pelengseran Mursi (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/08/15/mrj5y3-wapres-mesir-albaradei-mengundurkan-diri). Ketika Mursi dilengserkan, tokoh oposisi dari kelompok liberal ini, seperti dikuti Aljazirah, Kamis (4/7),  menyatakan, dia mendukung keputusan militer menjungkalkan Mursi sebagai cara tuntas mengatasi kebuntuan politik antar faksi-faksi (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/07/04/mpds76-kelompok-oposisi-mesir-dukung-kudeta-militer).

Bubar di Bawah Raungan Heli
Sedikitnya 238 warga sipil tewas dalam kekerasan yang terjadi di Kairo, Ibukota Mesir, saat pemerintah sementara Mesir dukungan Militer membubarkan massa pendukung Mursi. Dilaporkan juga,  43 polisi tewas dalam kejadian itu. Jumlah korban tewas diperkirakan bertambah setelah Ikhwanul Muslimin (IM) mengklaim korban tewas bahkan bisa mencapai lebih dari 2000 oranghttp://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/08/15/mrjxzz-elbaradei-menilai-pemerintah-sementara-mesir-telah-menyimpang).

Pemerintah Mesir mengumumkan kondisi darurat negara selama satu bulan mulai Rabu sore, dan juga mengumumkan jam malam (19.00-06.00) di Kairo, dan 10 provinsi lainnya untuk menekan kekerasan. Kesepuluh provinsi tersebut: Giza, Alexandria, Beni Sueif, Menya, Assuit, Sohag, beheira, North Sinai, Sinai Selatan, dan Suez (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/08/15/mrjvd7-ini-alasan-wapres-mesir-mundur).

Pada Rabu berdarah tersebut, pendukung Mursi akhirnya dipaksa meninggalkan Bundaran Rabiah Adawiyah di Kairo Timur setelah sekitar 11 jam serangan sengit aparat keamanan. Mereka, yang berjumlah ribuan itu, tampak letih meninggalkan bundaran pada pukul 18.00 (23.00 WIB) sambil mengangkat kedua tangan ke kepala. Beberapa saat sebelumnya helikopter militer menyebarkan selebaran “ancaman” dari udara berisi imbauan bahwa mereka dijamin keamanannya saat meninggalkan bundaran melalui Jalan Nasser dan Yusuf Abbas, arah barat Bundaran Rabiah.

Operasi gabungan tentara dan polisi yang didukung tank tempur, panser dan buldoser mulai melancarkan serangan ke Bundaran Rabiah dan Bundaran Al Nahdhah di Kairo Barat pada Rabu pagi pukul 07.00 waktu setempat. Pendukung Mursi, umumnya dari kubu IM, menduduki kedua bundaran di ibu kota negara itu sejak 27 Juni menjelang pelengseran Mursi dalam kudeta militer pada 3 Juli. IM menuntut Mursi didudukan kembali sebagai presiden (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/08/15/mrj5y3-wapres-mesir-albaradei-mengundurkan-diri).

Mendagri: IM Inginkan Jatuh Korban Jiwa
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pemerintahan bentukan Militer Mesir, Muhammad Ibrahim, menyatakan, pasukan keamanan Mesir telah mengambil alih kamp demonstran di Kairo usai pengusiran berdarah kemarin. “Rabaa Al Adawiya (Rabiah Al Adawiyah) sudah dibersihkan dan saat ini sedang disisir," ujarnya seperti dikutip Gulfnews saat memberikan keterangan pers, Rabu (14/8) malam di Kairo. Menurutnya, polisi saat ini masih memburu pimpinan IM yang mendorong adanya aksi protes di Kairo Utara. 

"Ketika mereka melihat bahwa kita mengevakuasi aksi duduk di Al Nahda (di Kairo selatan) tanpa korban, mereka (IM) bertekad untuk menyebabkan kemungkinan korban terbesar dalam Raba'a untuk (bisa) ditampilkan ke dunia," ujar Ibrahim. "Jadi meskipun pasukan kami mengendalian diri, orang-orang bersenjata mereka (IM) diposisikan di atas bangunan sekitar Rabaa, (dan) menembakkan senjata kepada pasukan keamanan." Dia menuduh pendukung Mursi telah menyerang menggunakan senjata berat ke gedung pemerintah, dan menyerang 21 stasiun polisi di semua tempat (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/08/15/mrjv4w-ini-klaim-pemerintah-soal-pembantaian-pro-mursi).**

7/16/2013

Gerindra: Jokowi Disiapkan Sebagai Presiden, Tapi untuk 2019



Logika politik memang tak mengenal istilah malu. Kendati “boss” partai Gerindra, Prabowo Subianto, pernah seperti berbesar hati akan menerima kemungkinan Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden RI 2014, ternyata mulut anak-anak buahnya malah mengesankan ketidaksudiannya. Berbagai survei tak bisa menipu, popularitas Gubernur DKI Jakarta ini selalu mengangkangi tokoh-tokoh politik muka lama, bahkan hingga boss-nya sendiri di PDI-P, Megawati  Sukarnoputri. Semua pun merapat ke Jokowi. Amien Rais yang awalnya selalu sinis terhadap Jokowi, bahkan kini mewacanakan pen-cawapres-an Jokowi dengan Hatta Rajasa, yang bahkan namanya tak pernah bisa muncul dalam berbagai jajak pendapat. Tak terkecuali tokoh dari partai warisan Orde Baru; Golkar, Aburizal Bakri.

ROL
Bagai mewakili aspirasi sang boss, anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Martin Hutabarat, mengatakan, orang yang paling bangga dan bahagia ketika berbagai hasil survei menempatkan Jokowi selalu dalam posisi teratas, adalah Prabowo Subianto. “Yang paling bangga Jokowi tinggi di survei, ya Pak Prabowo," kata Martin, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/13).

Kebanggaan Prabowo, kata Martin, beralasan, karena Prabowo lah yang membuat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta sehingga memiliki popularitas tak tertandingi. "Karena kemarin (pada pencalonan Gubernur Jakarta 2012) kan Pak Prabowo yang meminta Bu Mega (Megawati) untuk mengusung Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta," kata anggota Komisi III DPR tersebut.

Karena itu kata Martin, Gerindra tengah menyiapkan agenda lain untuk Jokowi, yakni untuk menggantikan Prabowo pada pemilihan presiden periode 2019-2024. "Jokowi disiapkan oleh kami (Gerindra) untuk jadi calon presiden. Tapi bukan 2014, melainkan 2019," kata Martin (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/07/16/mq0qp6-gerindra-akan-usung-jokowi-jadi-capres-2019). Mungkinkah jika Prabowo terpilih pada 2014, dia tidak berminat menjajal 5 tahun berikutnya?

Sebelumnya, Prabowo, meski dengan bahasa tidak eksplisit, menyatakan bahwa dia tidak khawatir jika Jokowi mencalonkan diri sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum Presiden (pilpres) 2014. Menurutnya, hasil akhir pilpres akan ditentukan oleh rakyat. "Itu bisa saja, tapi nanti rakyat yang memutuskan," kata Prabowo , di Jakarta, 30 Mei lalu. Prabowo mengaku, tidak akan mundur untuk mencalonkan diri sebagai bakal capres pada Pemilu 2014 karena mendapat dukungan rakyat (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/05/30/mnldrm-prabowo-tak-takut-kalau-jokowi-nyapres).

Namun alih-alih tidak khawatir, Gerindra—seperti juga partai-partai lain yang mengusung capres untuk 2014—lebih senang mewacanakan Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres), ketimbang jadi capres. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, sekaligus adik kandung Prabowo sendiri yang mengeluarkan pernyataannya, Hashim Djojohadikusumo. Hashim menilai, Prabowo dan Jokowi merupakan pasangan ideal untuk diusung pada Pilpres 2014 nanti.
"Saya kira bagus. Pak Jokowi teman saya, yang kenalkan Jokowi ke Prabowo itu saya," kata Dalam berbagai jajak pendapat atau survei, elektabilitas Jokowi dan Prabowo memang selalu berkejaran. Setelah Jokowi, selalu muncul nama Prabowo. Tetapi, Hashim mengingatkan realita menyangkut Jokowi. "Pak Jokowi bilang beliau akan komit lima tahun memimpin Jakarta. Dia terpilih sebagai Gubernur DKI, dan komit menyelesaikan tugas merupakan salah satu janji Jokowi yang harus diingat," ujar Hashim, usai satu acara, Sabtu (6/7/13).

Wakil Ketua Umum partai Gerindra, Fadli Zon, juga pernah menyatakan bahwa partainya berniat mengusung Jokowi pada Pilpres 2014, namun Jokowi akan diplot menjadi cawapres mendampingi Prabowo. "Itu merupakan opsi yang mungkin," kata Fadli. Meski begitu kata Fadli, Gerindra belum membangun komunikasi intensif dengan mantan Walikota Solo itu. Partai belum mau mengganggu konsentrasi Jokowi yang tengah mengupayakan pembenahan Jakarta (http://www.tempo.co/read/news/2013/02/15/078461460/Bakal-Dilamar-Prabowo-Jadi-Cawapres-Apa-Kata-Jokowi).

Jokowi Cenderung Unggul
Jajak pendapat yang dilakukan Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI menunjukkan elektabilitas Prabowo dan Jokowi secara konsisten berada di tingkat atas sebagai capres pada pemilu 2014. Prabowo selalu unggul bila berhadapan dengan tokoh lain manapun, seperti Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Megawati Soekarnoputri. Namun selalu kalah jika nama Jokowi dimasukkan (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/07/07/mpitle-gerindra-prabowojokowi-pasangan-ideal-untuk-pilpres-2014).

Hasil survei P2P LIPI menunjukkan, capres dengan elektabilitas tertinggi masih ditempati Jokowi. Selengkapnya adalah : Di posisi pertama, nama Jokowi meraih 22.6 persen, mengalahkan Prabowo Subianto yang hanya 14.2 persen. Menguntit di posisi berikutnya:  Aburizal Bakrie 9.4 persen, Megawati Soekarnoputri 9.3 persen, Jusuf Kalla 4.2 persen, Rhoma Irama 3.5 persen, Wiranto 3.4 persen, Mahfud MD 1.9 persen, Hatta Rajasa 1.2 persen, Sri Sultan HB X 1.2, Surya Paloh 1.2 persen, lain-lain 4.4 persen (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/27/mp1eat-survei-lipi-elektabilitas-jokowi-ungguli-prabowo-dan-megawati).

Namun survei terbaru yang dilakukan Indonesia Research Centre (IRC), menemukan fakta sedikit berbeda. Hasil survei yang dilakukan melalui kontak telepon di 11 kota di Indonesia, sejak 8 Juli hingga 11 Juli 2013 ini menyebutkan, jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dilaksanakan “hari ini”, pemilih pria cenderung memilih Prabowo Subianto dan Wiranto. Sedangkan pemilih perempuan memberikan suaranya kepada Jokowi, Dahlan Iskan, Megawati, Jusuf Kalla, dan Aburizal Bakrie. Demikian diungkapkan Peneliti IRC, Natalia Christanto,
Namun jika berdasarkan kelompok usia, kata Natalia, yakni secara umum tingkatan usia; baik pemilih pemula, muda, dan tua; akan cenderung lebih memilih Jokowi daripada kandidat lainnya. Hanya saja, jika diperiksa karakteristik pemilih pada masing-masing kandidat, pada umumnya karakteristik pemilih setiap kandidat presiden sebagian besar adalah pemilih berusia muda. “Kecuali Wiranto yang mendapat 52,9% dari yang mayoritas pemilih generasi senior,” tuturnya (http://nasional.inilah.com/read/detail/2010920/prabowo-digemari-pria-jokowi-disukai-wanita#.UeU-E6wzKuJ).

Jokowi: Enggak Mikir ke Situ
Apa tanggapan Jokowi ihwal pen-cawapres-annya dengan Prabowo, juga dengan bebagai tokoh politik muka lama lainnya? Jawaban Jokowi tetap sama saat disinggung kemungkinan menjadi cawapres Prabowo atau Aburizal misalnya. “Saya mau ngurus macet, banjir, rusun, kampung deret, super-kampung, Marunda, Sunter, Muara Baru, Pluit, Ciliwung, Pesanggrahan, Angke," ujarnya Maret lalu. Saya nggak mau mikir ke situ. Saya maunya memikirkan itu tadi (banjir, macet)," sambungnya (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/03/18/mju2w8-elektabilitas-jadi-cawapres-ical-tinggi-jokowi-pilih-urus-macet).

Sementara itu, saat Taufik Kiemas belum meninggal dunia, pengamat politik dari Sugeng Saryadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, menilai, PDI-P tidak akan mengajukan Jokowi  karena akan mengajukan Puan Maharani. "Peluang Jokowi untuk diajukan PDI Perjuangan kecil karena Taufik Kiemas memiliki agenda untuk mengusung Puan Maharani," kata Toto di Jakarta, awal Juni lalu. Namun dia menilai peluang Jokowi untuk dimajukan PDIP tergantung ketulusan orang-orang di sekitar Megawati (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/03/mntl9o-pengamat-pdi-perjuangan-tak-akan-capreskan-jokowi).

Puan Maharani sendiri pernah menyatakan, tingginya elektabilitas Jokowi sebagai capres di dalam berbagai survei,  jangan sampai membuat Jokowi kehilangan fokus kerja. "Kita mengapresiasi, semoga Pak Jokowi dapat memberikan manfaat kepada warga Jakarta. Kita harap Jokowi tetap fokus pada tugasnya di DKI Jakarta," kata Ketua Fraksi PDIP ini, Februari lalu (http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/02/22/milx0f-puan-minta-jokowi-fokus-kerja).


Berita Terkait:

7/15/2013

Mesir Sempat Ingin Belajar BMT dari Indonesia



"Lembaga keuangan mikro adalah salah satu cara bahkan satu-satunya cara paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan"

Pada masa Muhammad Mursi masih menduduki posisi Presiden Mesir, negeri ini sebenarnya sempat berkeinginan mempelajari konsep Baitul Mal wat Tamwiil (BMT) milik Indonesia. Mesir ketika itu meminta Asosiasi BMT se-Indonesia (Absindo) mengajarkan konsep tersebut lantaran ingin menghidupkan kembali lembaga keuangan mikro syariah di negaranya. Keinginan tersebut diutarakan Pemerintah Mesir kepada Ketua Absindo, Aries Mufti, saat dia mewakili Bank Indonesia (BI) menjadi pembicara di salah satu forum di Mesir. Apa kehebatan BMT sehingga sempat menarik minat Mesir?

ROL
"Pemerintah Mesir meminta Absindo mengirim orang setelah Ramadhan untuk melatih pendirian BMT di Mesir," ucap Aries, Senin (15/7/13). Sayangnya, hingga kini rencana tersebut belum dimatangkan kembali mengingat bergejolaknya situasi politik Mesir. "Sayangnya Presiden Mesir sudah keburu diganti. Mudah-mudahan di pemerintahan yang baru, mereka semakin semangat mempelajari BMT," harapnya.

Aries mengatakan saat ini ada 5.500 BMT di Indonesia dari sekitar 600 ribu lembaga keuangan mikro. Namun data ini belum akurat karenan belum adanya penghitungan resmi atau sensus yang dilakukan.  Menurut taksiran Absindo, rata-rata BMT mempunyai empat cabang sehingga jika ditotal ada sekitar 22 ribu gerai BMT di tanah air. Sementara itu, anggota dan calon anggota BMT diperkirakan mencapai 1000 orang sehingga jika dikalikan dengan jumlah gerai, didapat angka 22 juta orang. "Kalau rata-rata pembiayaan per anggota Rp 1,5 juta, maka kami taksir aset BMT mencapai Rp 15 triliun," kata Aries.

Potensi Luar Biasa BMT
BMT memiliki kekuatan luar biasa, apalagi dengan 78 ribu desa yang dimiliki Indonesia. Absindo bercita-cita menghadirkan BMT di setiap desa. Pasalnya lembaga keuangan mikro adalah salah satu cara bahkan satu-satunya cara paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan. "Makanya semua negara yang berkomitmen memberantas kemiskinan, mendukung adanya inklusi keuangan. "Nah, di situlah letak perlunya BMT," ucapnya (http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/07/15/mpyt1g-di-masa-pemerintahan-mursi-mesir-ingin-belajar-bmt-dari-indonesia). Dengan segala kekuatan BMT ini, Indonesia berpotensi memiliki posisi luar biasa di keuangan syariah global.

BMT di Indonesia telah memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan dari negara yang mengadaptasi sistem keuangan mikro. Chief Executive Officer (CEO) Pusat Perbankan Syariah dan Ekonomi Al-Huda, Muhammad Zubair Mughal, mengatakan, selama ini metode BMT masih  terbatas di Indonesia saja. "Padahal negara lain juga membutuhkan BMT. Sistem ini harus diperkenalkan di negara-negara lain di dunia," ujarnya seperti dikutip Awake Africa, beberapa waktu lalu.

Dalam lingkup sistem keuangan mikro, sistem keuangan yang berbasis bunga disinyalir dapat menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan akan meningkat jika umat Muslim tidak beralih ke keuangan mikro syariah. Pasalnya separuh dari kemiskinan di dunia terletak di negara-negara Muslim.  Metode keuangan mikro syariah BMT akan tersedia bersama dengan Murabahah dan Mudharabah (http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/07/14/mpxmty-bmt-perlu-dikenalkan-ke-dunia).

Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah. Bank syariah membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah. Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan. Yang membedakannya dengan cara penjualan lain adalah, penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli “berapa nilai pokok barang tersebut” dan berapa besar keuntungan yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan tersebut bisa berupa lump sum atau berdasarkan persentase (http://id.wikipedia.org/wiki/Murabahah).

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi 100 persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola. Transaksi jenis ini tidak mewajibkan adanya wakil dari shahibul maal dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat kelalaian dan tujuan penggunaan modal untuk usaha halal. Sedangkan, shahibul maal diharapkan mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba yang optimal (http://id.wikipedia.org/wiki/Mudharabah).

Dr H Didiek Ahmad Supadie MM dalam disertasinya untuk meraih gelar doktor ke-5 bidang Ekonomi Islam di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada 2010 pernah menyebutkan bahwa BMT selama ini sudah terbukti dan teruji dalam membangun model kesejahteraan ekonomi umat, baik secara material maupun spiritual. Karena itu kata dia, pemerintah diminta melindungi fungsi lembaga keuangan mikro syariah, khususnya BMT, sebagai salah satu instrumen penguat perekonomian nasional. Perlindungan tersebut dapat berupa penyusunan regulasi yang mengatur hak dan kewajiban BMT, sebagai pilar penyangga pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Didiek mencontohkan, BMT Qardul Hasan yang dikelola dari zakat infaq dan sodakoh, memiliki pengaruh sangat signifikan dalam pendampingan usaha. Selain mampu menjawab persoalan modal, Qardul Hasan juga memberikan nilai tambah dalam bentuk pelatihan dan pendampingan usaha mikro secara Islami kepada nasabah. Dari sisi pembiayaan, Qardul Hasan yang hanya men-syaratkan pengembalian pokok pinjaman dan infaq ini, juga mampu memberikan keberkahan, baik dalam berusaha maupun dalam menghimpun infaq. Semakin maju usaha mikro si nasabah, maka infaq yang dihimpun juga akan semakin besar dan infaq ini bisa kelola lagi untuk memperluas usaha mikro yang lain. ''Jadi secara perekonomian maupun spiritual, Qardul Hasan mampu memberikan nilai tambah secara material dan rohaniah,'' imbuhnya (http://www.republika.co.id/berita/bisnis-syariah/berita/10/05/12/115216-saatnya-pemerintah-serius-perhatikan-regulasi-bmt).

BMT Akan Saling Terinterkoneksi
BMT juga kian beradaptasi dengan teknologi informasi.  Aries Muftie mengatakan, saat ini setidaknya terdapat sekitar 25 BMT yang telah terinterkoneksi satu sama lain dari sekitar 3.000-4.000 BMT di Tanah Air. ''Perjalanan masih panjang, tapi kita targetkan setidaknya lima tahun lagi semuanya sudah terinterkoneksi dan pada 2020 jumlah jaringan BMT akan melebihi industri perbankan dan seluruhnya terinterkoneksi,'' katanya. Pada 2020 tersebut kata Aries, setidaknya satu BMT dapat memiliki 20 kantor cabang dengan jumlah BMT mencapai 5.000 unit.

Dengan demikian akan terdapat sekitar 100 ribu unit kantor BMT di seluruh Indonesia, dan semua akan terinterkoneksi.  Aries memaparkan kini interkoneksi BMT baru dilakukan di sejumlah BMT di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Pihaknya pun menargetkan segera merampungkan seluruh interkoneksi BMT di Jawa. Pada Agustus 2010, tambah dia, rencananya interkoneksi akan masuk ke wilayah Lampung (http://www.republika.co.id/berita/bisnis-syariah/berita/10/07/13/124332-baitul-maal-wat-tamwil-mulai-interkoneksi).**