5/02/2013

Sejumlah Fakta Mengerikan Minuman Ringan Kaleng



"Kemasan kaleng bisa mengundang bakteri Clostridium botulinum penghasil racun botulin, jenis neurotoksin yang menyerang saraf dan menyebabkan kelumpuhan.

Minum satu atau dua kaleng minuman ringan bergula dalam sehari, terbukti meningkatkan risiko diabetes di masa depan. Dalam penelitian, sekaleng minuman ringan dalam sehari akan meningkatkan risiko diabetes sekitar seperlima dibandingkan satu kaleng dalam sebulan atau lebih sedikit dari jumlah itu.

1.bp.blogspot.com
Ilmuwan Eropa melaporkan hasil penelitian tersebut dalam jurnal Diabetologia yang menguatkan penelitian Amerika Serikat sebelumnya. "Risiko diabetes menjadi lebih tinggi jika minum sekaleng per hari," ujar ketua peneliti, Dora Romaguera, dilansir BBC. Peningkatan risiko diabetes juga terkait minuman ringan dengan pemanis buatan, namun konsumsi jus buah tidak dikaitkan dengan kejadian diabetes. Kepala penelitian Diabetes Inggris, Matthew Hobbs, mengatakan, hubungan antara minuman ringan dan diabetes tipe-2 terbukti bahkan ketika indeks massa tubuh diperhitungkan. Ini menunjukkan peningkatan risiko tidak semata-mata karena ekstra kalori (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/04/26/mlturh-minuman-ringan-tingkatkan-risiko-diabetes).

Mengenai gulanya sendiri, sebenarnya bukannya tidak penting bagi tubuh. Meski tidak mengandung zat gizi lain, seperti protein, vitamin, mineral, apalagi serat, namun gula diperlukan agar tubuh tetap bermetabolisme. Sebagai bagian dari karbohidrat, gula adalah sumber kalori penghasil energi (sebagai pemberi tenaga) untuk aktivitas, menjaga proses metabolisme tubuh, serta pertumbuhan sel-sel tubuh. Sampai saat ini, sebagian besar bahan pemanis yang digunakan berasal dari gula, misalnya sukrosa (gula pasir, gula yang diperoleh dari tanaman tebu). Gula tebu inilah yang banyak dipakai dalam pembuatan convectionary (makanan bergula seperti permen), kue, cokelat, aneka minuman, dll (http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/gula.jangan.kurang.dan.jangan.berlebih/001/001/1272/6/4).

Hal yang berbahaya dari minuman ringan kaleng (ataupun botol), adalah karena sisi praktis dan gaya hidup. Dengan kemasan praktis sekali buang, orang juga dengan mudah membeli minuman jenis ini jika mengalami kehausan di perjalanan, untuk kemudian sampahnya bisa langsung dibuang. Berbicara kandungan gula pada minuman ini, satu kaleng atau sebotol minuman ringan (volumenya rata-rata 250-500 ml) mencapai 8-12 sendok teh gula, jumlah yang cukup berisiko bagi kesehatan jika diminum setiap hari (http://www.phylopop.com/2012/01/5-bahaya-minuman-ringan-untuk-kesehatan.html).

Dikutip dari newsmaxhealth, minuman berpemanis adalah makanan khusus yang menurut penelitian klinis berkaitan langsung dengan kenaikan berat badan. Dr David Ludwig, spesialis endokrinologi dari Universitas Harvard, mengatakan, gula dapat menyediakan sejumlah besar kalori, tetapi juga bisa menjadi lingkaran setan. “Gula cepat diserap, sehingga dapat meningkatkan gula darah dan ini menyebabkan kepanikan dalam tubuh,” kata Ludwig.

“Ketika tubuh melepaskan insulin untuk memetabolisme gula dan menurunkan gula darah, tubuh merespon dengan melepaskan hormon yang disebut ghrelin. Hormon ini membuat seseorang merasa lapar, sehingga memicu untuk makan lebih banyak lagi,” jelasnya.

Sebuah studi dari UCLA menemukan bahwa orang yang minum setidaknya satu kaleng/botol soda sehari meningkatkan risiko kelebihan berat badan sebesar 27 persen bila dibandingkan dengan mereka yang tidak minum soda. Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada tahun 2011 dalam American Diabetes Association menemukan, mereka yang minum soda, lingkar pinggang meningkat sebesar 70 persen, dan mereka yang minum dua atau lebih soda sehari mengalami peningkatan 600 persen dalam lingkar pinggang mereka (http://www.flexmedia.co.id/5-cara-soda-merusak-kesehatan-anda/).

Risiko lebih parah mengancam karena minuman kaleng tidak sekadar berisi air dan gula. Dia juga mengandung zat pewarna buatan, bahan kimia karbonat (soda), asam fosfat, bahan pengawet, dan kafein. Minuman ringan menadi bagai kuda troya untuk merusak tubuh.

Beberapa  fakta tersembunyi dari kenikmatan minuman ringan (softdrink) antara lain: softdrink bagai alat diuretik yang dapat menghisap kadar air tubuh karena adanya pemrosesan gula tingkat tinggi. Untuk menetralisasinya, minumlah banyak air untuk setiap botol yang diminum. Softdrink juga tidak bisa menghilangkan rasa haus, sebab softdrink bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh.

Dengan kandungan soda dan berbagai bahan yang telah disebutkan di atas, softdrink bisa membersihkan karat pada bemper mobil dan benda logam lainnya—bayangkan apa yang akan terjadi pada organ tubuh manusia. Kandungan kafein dan jumlah gula yang tinggi juga dapat mengganggu proses pencernaan. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat.

Softdrink terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan mineral yang serius antara lain dapat menyebabkan penyakit jantung (kekurangan magnesium) dan memperbesar risiko osteoporosis (kekurangan kalsium). (lihat: http://www.phylopop.com/2012/01/5-bahaya-minuman-ringan-untuk-kesehatan.html --diedit). Risiko osteoporosis sebenarnya lebih disebabkan karena kandungan sodanya. Soda pada minuman terjadi karena adanya pemberian zat karbon. Dan minuman yang mengandung karbon dapat menghambat penyerapan kalsium yang merupakan bahan penting bagi kekuatan tulaang (http://arsip.gatra.com//2006-03-06/artikel.php?id=92784).

Minuman ringan biasanya diidentikan dengan minuman bersoda. Ketika menyebutnya menjadi minuman kaleng, sebenarnya ini hanya masalah kemasannya saja. Wikipedia menyebutkan, minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkokol sehingga menjadi lawan kata dari minuman keras. Pada umumnya, istilah ini hanya digunakan untuk minuman dingin (minuman yang disajikan panas baik itu kopi, teh, atau coklat, tidak dianggap sebagai minuman ringan). (http://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_ringan).

Pada beberapa kasus, kemasan kaleng telah menimbulkan masalah sendiri di luar isinya. Di media sosial pernah ramai isu tentang kemungkinan permukaan minuman kaleng yang tercemar air seni tikus. Padahal anda tahu sendiri bagaimana cara minum minuman kaleng, kecuali menggunakan sedotan (lihat: http://www.thecrowdvoice.com/post/hati2-jika-minum-minuman-kaleng-7569209.html).

Kemasan kaleng secara kasuistis juga bisa mengundang bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini menghasilkan racun botulin yang tergolong jenis neurotoksin, yaitu racun yang dapat menyerang saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Penyebab munculnya bakteri ini pada minuman kaleng (juga makanan kaleng), antara lain karena: proses pengolahan yang kurang sempurna, faktor mikrobiologis, kimia, dan cara penyimpanan. Misalnya, kurangnya suhu dan waktu pemanasan, dapat memberi peluang bagi tumbuhnya bakteri ini. Clostridium botulinum tahan pada panas tinggi dan dapat hidup dalam kondisi anaerobik (tidak ada udara) (http://bisnisukm.com/cermati-produk-makanan-dan-minuman-kaleng.html).**


Tidak ada komentar:

Posting Komentar