4/27/2013

Multiply Tutup untuk Selama-lamanya



Menyusul kegagalannya mengubah predikat dari situs jejaring sosial menjadi situs belanja online (e-commerce) yang eksis di Asia Tenggara, Multiply mengumumkan akan menutup total layanannya per 6 Mei 2013. Padahal perubahan dari statusnya sebagai situs jejaring sosial menjadi e-commerce ini baru berjalan sekitar lima bulan (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/13/04/27/mlw33e-gagal-berubah-multiply-hengkang-dari-indonesia).

Tinggal kenangan
Dalam situs resminya pihak Multiply menyatakan, “Dengan sangat menyesal, kami umumkan bahwa situs Multiply.co.id (dan Multiply.com) akan kami tutup per 6 Mei 2013, dan kami akan menghentikan semua kegiatan usaha kami per tanggal 31 Mei 2013.” 

Masih menurut sumber yang sama, disebutkan bahwa Multiply akan mempergunakan sisa waktu selama bulan Mei 2013 untuk memastikan semua hal dalam proses jual beli sudah terselesaikan dan seluruh penjual dan pembeli mendapat haknya. Juga untuk memberikan kesempatan kepada para penjual untuk memindahkan produknya ke situs e-commerce lain, menyelesaikan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penjualan, pembayaran, dan pengiriman barang, dan untuk meminimalisasi gangguan terhadap operasional para penjualnya (http://multiply.co.id/announcement).

Persaingan di  industri dunia maya tampaknya cukup berat. Pernyataan Multiply untuk menutup total situsnya ini terjadi hanya lima bulan setelah mereka mengganti fokus layanannya dari jeraring sosial ke e-commerce per 1 Desember 2012. "Kami telah sampai pada satu keputusan bahwa kami sudah tidak dapat lagi mempertahankan layanan jaringan sosial dan blog yang sebelumnya menjadi salah satu layanan kami," kata Country Manager Multiply untuk Indonesia, Daniel Tumiwa, dalam surat edaran kepada pengguna Multiply.

Menurut Daniel, ada beberapa perusahaan lain yang menyediakan layanan sejenis dengan lebih baik. Sementara tanpa fokus yang mencukupi, platform blogging Multiply, sebut Daniel, telah jauh tertinggal. CEO Multiply Inc, Stefan Magdalinski, mengatakan, pihaknya menyadari bahwa keputusan ini mungkin kurang berkenan. “Tetapi keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang matang. Kami sudah tidak dapat mempertahankan keberlanjutan layanan blogging dan jejaring sosial," sebut Stefan.

Untuk itu, pihak Multiply ketika itu menyediakan layanan export tools di laman situsnya, agar para MPers (istilah untuk pengguna Multiply), bisa menyimpan konten ke komputer atau mengekspornya (migrasi) ke Blogger.com (platform blog milik Google). Export tools ini hanya tersedia  hingga 1 December 2012 (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/12/09/18/majaev-fokus-ke-jual-beli-online-multiply-hapus-jejaring-sosial-dan-blog).

Saat masih menjadi situs jejaring sosial, Multiply dalam Wikipedia ditulis sebagai jejaring sosial yang berani tampil beda. Ketika Facebook dan Twitter belum ada, Multiply sudah memungkinkan MPers-nya berbagi foto high resolution, video, blog, bahkan mengobrol real time yang membuat para MPers betah berlama-lama di laman Multiply-nya. Pada awal kemunculannya, Multiply banyak digunakan sebagai tempat mengunduh dan sharing lagu, yang karena alasan hak cipta fitur ini lalu ditutup. Seiring waktu, banyak MPers yang menggunakan fitur-fitur Multiply untuk berjualan online. Kebanyakan MPers adalah pengguna yang cukup loyal. Ini ditandai adanya komunitas blogger Multiply Indonesia yang telah berusia tujuh tahun (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Multiply).

Ketika sudah memproklamasikan diri sebagai situs e-commerce, di Wikipedia tertulis bahwa jutaan pembelanja di Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam, telah menjadikan Multiply sebagai tujuan belanja favorit. Multiply tampaknya bercita-cita menjadi pusat perbelanjaan online terbesar tak hanya di Asia Tenggara, bahkan dunia. Nama yang diusungnya adalah Multiply Marketplace (Pasar Multiply). Produk yang dipasarkan mulai pakaian, perhiasan, barang elektronik, sepeda, dll (sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Multiply&diff=next&oldid=6591722).

Sebelum dipindahkan ke Jakarta pada 2010, kantor pusat Multiply adalah di Boca Raton, Florida, Amerika Serikat (AS). Didirikan pada 2004 oleh Peter Pezaris, Michael Gersh, dan David Hersh. Awalnya, Multiply berhasil menjadi situs jaring sosial terbesar kedua di Asia Tenggara (mungkin maksudnya setelah Friendster, yang sudah lebih dulu almarhum, Red), dan jutaan pengguna di AS, Brazil, India, dll. Alasan Multiply pindah ke Jakarta dan Filipina karena jumlah penggunanya paling di dua negara ini.

Kantor PT Multiply Indonesia di Jakarta, didirikan 15 Desember 2010, dan menjadi kantor Multiply terbesar. Tahun 2012, Multiply di Indonesia memiliki 90.000 penjual (dengan 2.000 penjual baru tiap bulannya). Pada akhir era jejaring sosialnya, Multiply memiliki 2,3 juta akun terdaftar, dan 7 juta kunjungan unik setiap bulannya. Multiply Indonesia ketika itu bertujuan menjalin kerjasama bisnis yang strategis dan komprehensif untuk mengedukasi pasar Indonesia berkaitan dengan kegiatan perdagangan elektronik sambil memperkuat jaringan komunitas usaha kecil dan menengah (UKM). Sedangkan Multiply Filipina berpusat di Manila, dengan anggota sebanyak 102.000 penjual. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Multiply).

Namun rupanya kekuatan itu tak cukup menjadi alasan bagi Multiply untuk bertahan. Penutupan Multiply ini dengan demikian menyusul bangkrutnya situs sejenis yang bahkan sempat berjalan bersama yakni Friendster, dan juga situs-situs jejaring sosial lainnya yang relatif anyar seperti Yahoo Koprol.**



Tidak ada komentar:

Posting Komentar