4/27/2013

Dengan CC Besar, Gangguan Kecil Bikin Moge Tak Stabil

“Suhari Sargo: jangan kendarai moge saat kondisi lelah"

Akibat motornya menabrak pohon palem di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Jumat dini hari (26/4) sekitar pukul 01.00, nyawa ustad Jeffry Al Buchori, tak tertolong. Kondisi motor Kawasaki ER-6n yang dikendarainya malam itu, mengalami rusak di bagian depan.

Motor Uje, rusak di bagian muka
Motor milik almarhum ustad yang akrab dipanggil Uje (singkatan dari Ustad Jeffry) ini, kini (Jumat, 26/4) disimpan di Kantor Satuan Wilayah Lalu Lintas (Satwil Lantas) Jakarta Selatan (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlv9t3-kondisi-motor-milik-almarhum-uje). Spekulasi mengenai penyebab meninggalnya Uje bermunculan di berbagai media.

Misalnya saja mengenai berapa kecepatan motor yang dikendarai oleh Uje saat menabrak pohon di Jalan Gedung Hijau Raya tersebut. Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Hindarsono, mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan ahli dari Kawasaki Indonesia selaku distributor motor ER-6n yang digunakan Uje. Namun, pihak Kawasaki tidak bisa member perkiraan detail mengenai kecepatan motor tersebut.

"Dari saksi ahli tadi, kita koordinasi dengan mereka selaku ATPM (agen tunggal pemegang merek) Kawasaki, tapi mereka tidak bisa beri penjelasan tepatnya kendaraan itu berhenti di kilometer berapa. Tapi, yang pasti, kecepatannya lumayan tinggi," kata Hindarsono di kantornya. Sementara menurut analisis Kepala Unit Penegakkan Hukum (Kanit Gakkum) Polda Metro Jaya, AKBP Sudarmanto, motor yang dibawa Uje adalah tipe motor sport berkapasitas 600 cc. "Kawasaki Ninja yang cc-nya 250 saja bisa digeber melebihi 100 kilometer per jam," ujar Sudarmanto (http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/15294714/Misteri.Kecepatan.Motor.Uje.Sebelum.Kecelakaan).

Sudarmanto memperkirakan, Uje menabrak trotoar samping kiri dan membentur pohon palem. Akibat benturan itu, Uje terpental ke depan kurang lebih 3-4 meter. "Luka fatal di bagian muka. Meskipun pakai helm, karena kecepatannya cukup tinggi, pohon palem yang ditabrak kena muka, dan kemudian mental," ucapnya (http://www.jpnn.com/read/2013/04/26/169149/Motor-Uje-Seharga-Rp-102-Juta-).

Adik kandung Uje,  Deki Fajar Sidiq, menuturkan, saat kecelakaan terjadi, Uje memakai helm half face atau helm yang bagian depan wajah terbuka. Moge yang dikendarai Uje adalah moge dengan power, akselarasi, balance, riding position yang nyaman. Bobot kendaraannya ringan dengan body street fighter yang aerodinamis ( http://wartakota.tribunnews.com/detil/berita/135670/harga-kawasaki-650-cc-yang-dikendarai-uje-rp-102-juta).

Kawasaki ER-6n, seperti dilansir Otosia.com, baru resmi dipasarkan di Indonesia tahun lalu. Motor tersebut dibanderol dengan harga Rp 102.500.000 dan menurut pihak Kawasai sudah on-the road Jabodetabek. Di awal peluncurannya, model ini ditawarkan dengan harga Rp 99 jutaan. Dilihat dari bentuk fisik, motor almarhum Uje ini belum dilengkapi sistem pengereman anti-lock breaking system (ABS). Sementara belum lama PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengeluarkan ER-6n dan Ninja 650 (fairing) versi ABS. Kawasaki ER-6n ABS dijual Rp 111,5 juta, dan Rp 116 juta untuk model fairing.

Kawasaki ER-6n adalah motor tanpa fairing alias naked, dan merupakan saudara lain dari ER-6f yang memiliki fairing dan bernama lain Kawasaki 650R. Maksimum tenaganya mencapai 53kW pada 8.500 RPM dengan torsi maksimum 64 Nm pada 7.000 RPM. Dengan kapasitas silinder 649 cc, ia sudah menggunakan sistem DOHC untuk 8 katupnya, serta memanfaatkan sistem pasokan bahan bakar fuel injeksi berdiameter 38 mm x 2.

AKBP Ipung Purnomo, salah satu instruktur safety riding yang juga pengurus di IMI, HDCI, hingga Ikatan Motor Besar Indonesia, mengatakan, meski tergolong moge, ukuran Kawasaki ini sendiri cukup kompak. "Dengan Ninja yang 250 (ukuran besarnya) enggak beda jauh. Power memang beda. Sama Tiger tidak beda jauh," ujarnya (http://id.berita.yahoo.com/uje-kendarai-kawasaki-er-6n-non-abs-051500097.html).

Tip Mengendarai Moge
Sementara itu pakar otomotif, Suhari Sargo, mengatakan, butuh keterampilan dalam mengendarai moge (motor gede). "Gampang-gampang sulit," kata Suhari ketika dihubungi  Tempo, Jumat (26/4/13). Ada beberapa hal yang harus disadari dalam mengendarai moge , pertama, pengendara harus paham bahwa moge memiliki bobot yang berat. Moge milik Uje, Kawasaki ER-6N, memiliki bobot 204 kilogram, dua kali lipat berat tipe motor sport seperti Yamaha Byson atau Honda Tiger. Sebagai perbandingan, moge macam Harley Davidson memiliki berat sampai 250-300 kilogram.

Karena beratnya itu lanjut Suhari, diperlukan tenaga ekstra ketika membawa moge, terutama pada tumpuan di kaki. Jika tidak kuat menahan bobot moge ini, dikhawatirkan pengendara akan cedera saat bertumpu. Selanjutnya, saat melaju, pengendara moge juga perlu memperhitungkan kecepatan. Di Amerika, Suhari menceritakan, moge bisa dipacu di atas 60 kilometer per jam karena jalanan di sana cenderung halus.

Sedangkan di Indonesia, kecepatan ideal adalah di bawah 40 kilometer per jam. "Karena jalan banyak lubang dan cenderung kasar," kata Suhari. Maka  dengan tenaga besar, di atas 650 cc, jelas Suhari, moge cenderung tidak stabil saat mengalami gangguan di jalan. "Ini karena pengaruh beratnya juga."  Menurut Suhari, seharusnya semua pengendara moge tahu teknik pengereman ketika kendaraan slip. Kuncinya adalah jangan panik, dan tidak langsung menekan rem, karena tindakan ini justru bisa menambah slip.

Seharusnya, ujar Suhari, pengendara tetap tenang dan menurunkan gas perlahan dengan menginjak rem sedikit. Terakhir adalah soal fisik si pengendara. Ukuran moge yang besar dan tenaganya yang jumbo membutuhkan kemampuan fisik lebih saat menungganginya. "Jangan kendarai moge saat kondisi lelah," kata Suhari (http://www.tempo.co/read/news/2013/04/26/124476067/Ustad-Uje-Kecelakaan-Ini-Tip-Kendarai-Motor-Gede).

Masih mengenai motor Kawasaki ER-6n, Pardede, salah seorang pemilik Kawasaki ER 6n mengatakan, untuk memiliki motor yang masuk kategori moge ini butuh waktu dua minggu sejak pemesanan. Sebab, motor ini harus di pesan dulu ke Jepang kemudian dikirim ke Indonesia. "Barangnya impor," kata Pardede kepada JPNN, Jumat (25/4). Pecinta Moge ini menjelaskan, pajaknya saja mencapai Rp 2,1 juta per tahun untuk yang sudah memiliki motor. "Memang pajaknya nambah karena saya sudah punya motor satu sebelumnya," ucapnya (http://www.jpnn.com/read/2013/04/26/169149/Motor-Uje-Seharga-Rp-102-Juta-).

Secara tampilan, Kawasaki ER-6n didesain sangat mencerminkan sosok gagah, tangguh, dan macho bagi kaum pria. Selain itu, moge ini juga didesain untuk yang menyukai touring menggunakan motor, seperti halnya hobi Uje.  Dari foto pasca kecelakaan, dapat diketahui moge Uje sudah terpasang breket untuk touring box di bagian belakang motor (http://www.otosia.com/berita/12-fitur-kawasaki-er-6n-moge-almarhum-uje.html). Dari sekian analisis polisi maupun para pemerhati sepeda motor, dengan memahami penilaian Suhari Sargo bahwa moge cenderung tidak stabil jika mengalami gangguan, apalagi dikatakan bahwa jalanan di kawasan Pondok Indah mulus, bukan tak mungkin gangguan datang misalnya dari kucing yang melintas yang mengejutkan Uje, dan membuat mogenya oleng. Selain mungkin karena mengantuk juga. Wallahualam. **

Newspeg:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar