4/21/2013

Memakai Sepatu Tumit Tinggi: Wajah Tersenyum Hati Menjerit



"Jika sudah parah, bisa berakhir di ruang bedah untuk operasi pada otot tendon"

Memakai sepatu tumit tinggi terlalu sering sebetulnya merupakan bentuk kebodohan fesyen. Namun toh banyak wanita rela menahan rasa sakit akibat memakai sepatu model ini, bahkan dengan tetap memasang wajah tersenyum di depan umum. Padahal satu penelitian di Amerika menyebutkan, meski memakainya hanya dalam waktu relatif singkat, bisa memberikan efek besar pada tubuh.
3.bp.blogspot.com

Para peneliti di Amerika menemukan wanita yang mengenakan sepatu tumit tinggi selama 40 jam lebih per pekan, akan mengubah cara berjalannya ketimbang wanita yang terbiasa mengenakan sepatu datar. Dikutip dari Symptomfind, memakai sepatu tumit tinggi terlalu sering dapat menyebabkan cedera pada berbagai otot dan sendi tubuh. Misalnya saja pada tendon achilles. Ketika tendon achilles tak bisa berfungsi akibat memakai sepatu tumit tinggi, maka otot-otot kaki bagian bawah harus mengambil alih fungsi achilles tendon dan menyebabkan cedera.

Bagian lainnya yang menderita adalah otot soleus dan gastrocnemius. Umur kedua otot ini bahkan bisa menjadi semakin singkat. Seiring waktu, ini bisa menyebabkan otot-otot betis anda menjadi ketat dan menyakitkan lengan bawah kaki anda ketika berjalan. Memakai sepatu tumit tinggi juga meningkatkan jumlah tekanan pada lutut, khususnya lutut bagian dalam yang merupakan salah satu wilayah kaki yang umum menyebabkan wanita terserang osteoarthritis. Satu studi menyebutkan, tekanan pada sendi lutut akan meningkat 26 persen saat anda mengenakan sepatu tumit tinggi. Ini berarti anda membebani lutut anda secara signifikan dibandingkan kemampuannya menopang tubuh anda (http://www.republika.co.id/berita/humaira/ibu-anak/13/04/20/mlj561-begini-dampak-buruk-high-heels-untuk-kesehatan).

Efek memakai sepatu tumit tinggi terlalu sering juga dapat mengenai pada telapak kaki seperti berikut ini:
1. Bunions: pertumbuhan tulang yang terjadi di sekitar pangkal jempol kaki dan bisa menyebabkan jempol kaki di sudut jari-jari kaki anda yang lain merasa sakit.
2. Corns: ini menyebabkan kulit di beberapa bagian kaki anda menebal. Biasanya, ini disebabkan gesekan berulang terhadap sepatu. 
3. Hammer toe: kondisi dimana ujung jari kaki, biasanya kedua kaki, harus turun atau mengerut dan akhirnya menyebabkan deformitas. Hal ini hanya bisa dikembalikan dengan menggunakan perangkat medis atau operasi.
4. Neuroma morton: cedera pada saraf di pertengah kaki. Hal ini menyebabkan jaringan di sekitar kulit kaki menebal dan bisa menjadi mati rasa. Operasi bedah kadang-kadang diperlukan untuk mengangkat jaringan tebal ini dan mengurangi gejala penebalan.
5. Pump bump: secara teknis ini disebut juga deformitas haglund. Kondisinya terjadi pertumbuhan tulang yang terjadi pada tumit sebagai akibat dari tekanan konstan dan gesekan punggung kuku dan tali dari sepatu hak tinggi. Satu-satunya cara untuk mengobati kelainan ini adalah operasi, untuk menghilangkan kelebihan pertumbuhan tulang.
6. Metatarsalgia: merupakan jenis menyakitkan yang bisa menyebabkan peradangan yang yang terjadi pada bulatan tumit. Ini diakibatkan tekanan berulang pada tulang metatarsal, yang merupakan tulang yang berjalan di antara jari kaki dan lengkungan kaki (http://www.republika.co.id/berita/humaira/ibu-anak/13/04/20/mlj4wa-hatihati-pakai-high-heels-ini-bahayanya).

Salah satu yang pernah menjadi korban sepatu tumit tinggi adalah artis Cathy Sharon.   Cathy mengaku pernah mengalami sakit punggung sampai harus konsultasi ke dokter. Meskipun sepatu model ini bisa mendongkrak asa percaya dirinya, namun  Cathy terpaksa meninggalkan kebiasaan memakai sepatu tumit tinggi. "Tadinya aku pikir ya udah pijet aja. Pas kemarin syuting, ternyata punggungnya sakit. Begitu aku ke dokter aku dilarang pakai sepatu hak," ujar mantan VJ MTV ini (lihat: http://www.lovelytoday.com/entertainment/2010/07/13/2538/cathy-sharon-kapok-pakai-sepatu-high-heel)

Lain dengan Atiqah Hasiholan (30). Meskipun pernah mengalami masalah karena memakai sepatu tumit tinggi, Atiqah ogah berisiko kehilangan rasa percaya diri. Atiqah mengakui, ia pernah mengalami sakit pada pergelangan kakinya. "Kalau lari, di bagian ankle rasanya kurang nyaman. Belakangan aku baru tahu itu gara-gara sepatu hak tinggi," ujarnya. Lantas apakah Atiqah kapok? "Enggak lah. Harus tetap percaya diri pakai hak tinggi," ujarnya lagi (http://entertainment.kompas.com/read/2012/02/25/21532149/Atiqah.Hasiholan.Tak.Kapok.Kenakan.High.Heels).

Bagi yang keukeuh harus memakai sepatu hak tinggi, informasi ini mungkin bisa jadi pegangan. Suite101, melansir tulisan mengenai  manfaat memakai sepatu tumit tinggi, bahkan manfaat secara fisik. Disebutkan bahwa untuk fisik wanita, sepatu high heels membuat wanita harus mengubah sikap tubuhnya menjadi sempurna. Punggung tegak lurus dan pundak tegap. Saat terbiasa memakai high heels, secara tidak langsung para wanita pun terbiasa memiliki postur tubuh yang sempurna.

Postur dan sikap tubuh sempurna, kata tulisan tersebut, akan membuat para wanita terhindar dari berbagai keluhan seperti sakit pinggang, pundak, dan leher. Tak hanya itu, memakai high heels juga membuat otot vagina wanita terlatih layaknya senam kegel, sehingga otot vagina terus kencang dan membuat kehidupan seks Anda makin dahsyat. Dari segi penampilan, high heels akan membuat wanita terlihat lebih menarik. Kaki terlihat lebih jenjang dan seksi. Penampilan yang baik akan membuat kepercayaan wanita membaik (lihat: http://wolipop.detik.com/read/2010/12/15/173726/1525690/233/manfaat-memakai-high-heels).

Jika anda sudah insyaf dari memakai sepatu hak tinggi, para desainer saat ini mulai menukar aneka stiletto dan sepatu platform dengan beragam sepatu yang lebih nyaman, termasuk sepatu teplek alias tumit datar.  “Ini pengaruh dari mode high street,'' ujar Roberto Cavalli, desainer asal Italia (http://www.republika.co.id/berita/humaira/etalase/13/02/25/miroev-tinggalkan-high-heels-ini-saatnya-flat-shoes).

Dari mana sebenarnya ide pertama membuat sepatu dengan tumit tinggi? Meski kini menjadi a must have bagi banyak kaum wanita, namun pada awalnya sepatu tumit tinggi merupakan kebutuhan penting bagi laki-laki selama beberapa generasi.

"Sepatu berhak tinggi dulu digunakan selama beberapa abad di seluruh wilayah timur sebagai bentuk alas kaki untuk berkuda," kata Elizabeth Semmelhack dari Museum Sepatu Bata di Toronto, Kanada,  seperti dilansir BBC. Karena itu sepatu berhak tinggi justru merupakan kebutuhan laki-laki saat bertempur di Persia (Iran). Ketika para tentara berdiri di pijakan kaki, hak tinggi membantu mereka tetap berada dalam posisinya agar dapat menembakkan anak panah dengan efektif.

Gelombang ketertarikan kepada sesuatu yang berbau Persia pun terjadi di Eropa Barat. Model sepatu Persia pun diadopsi oleh para aristokrat salah satunya penggunaan hak tinggi. Salah seorang raja yang menggunakan sepatu hak tinggi adalah Louis XIV dari Prancis, dengan lapisan berwarna merah. Kemudian, Charles II dari Inggris dalan potret penobatannya di tahun 1661 tampak menggunakan sepatu dengan gaya hak merah dari Prancis (http://www.republika.co.id/berita/senggang/unik/13/01/26/mh8q0v-sepatu-hak-tinggi-ternyata-pernah-dipakai-pria).

Dari tahun ke tahun, tren sepatu tumit tinggi terus berkembang, hingga akhirnya menjadi tren fesyen tetap bagi wanita. Model sepatu tumit tinggi yang paling umum adalah stiletto yang runcing, sabrina, block, blade,dan lain-lain. Sekarang ini bahkan muncul tren sepatu wedges. Wedges adalah model sepatu yang memiliki ciri bersol tebal pada ada seluruh bagian telapak kaki. Dengan wedges, selain tetap mendapatkan efek tinggi, risiko pegal atau lelah pada kaki juga lebih dapat diminimalisasi, karena tumpuan badan merata pada telapak kaki (lihat: http://margarethacyntia.blogspot.com/2011/09/sepatu-wedges-nyaman-di-kaki-nyaman-di.html).

Berikut ini saran bagi yang tetap ingin memakai sepatu hak tinggi seperti halnya Atiqah Hasiholan, meskipun hati sebenarnya menjerit kesakitan, yaitu: jangan merasa sayang membeli sepatu berharga mahal, apalagi anda berniat sering-sering menggunakannya. Prinsipnya, ada harga ada kualitas. Cermati mutu taps atau heels protectors-nya. Tidak lucu kan bila langkah menjadi terseok-seok gara-gara taps yang terlepas di tengah jalan (lihat: http://infosepatu.wordpress.com/2011/04/13/cara-memakai-high-heels-yang-baik-dan-benar/).**

News peg:










1 komentar:

  1. berarti kita gak boleh sering-sering memakai wedges ya...tpi klo kita memekai kaos kaki muslimahsaat memekai wedges itu apakah bisa membantu untuk menurunkan resiko cidera di otot dan sendi ?...
    mohon pencerahnnya..:)

    BalasHapus