"Manning: aspek paling mengkhawatirkan dari video itu adalah bahwa
pasukan AS haus darah. Tindakan para prajurit AS di Irak seperti mirip anak yang
menyiksa semut dengan kaca pembesar”
WikiLeaks
kembali mengancam akan mengeluarkan sejuta informasi mengenai dokumn-dokumen
diplomatik dan intelijen Amerika Serikat (AS) dari tahun 1970-an. Pendiri WikiLeaks,
Julian Assange mengatakan, sejuta dokumen rahasia ini akan berefek pada semua
negara di dunia. Sementara itu, sang pembocor dokumen militer AS kepada
WiliLeaks pada 2010, Bradley Manning, dalam sidang pra-peradilan “pembocoran
terbesar rahasia pemerintah dalam sejarah AS” ini, sudah mengaku bersalah.
Demo tuntut Manning bebas (wolfenotes.com) |
Ihwal rencana merilis informasi rahasia pemerintahan
AS terbaru ini, Assange, kepada wartawan mengatakan, WikiLeaks memiliki data
yang belum pernah dibocorkan sebelumnya, termasuk kawat, laporan intelijen dan
korespondensi Kongres dari awal 1973 hingga akhir 1976. Dokumen-dokumen sebanyak
lebih dari 1,7 juta laporan diplomatik dan intelijen Amerika Serikat dari medio
1970-an ini, termasuk bukti komunikasi yang dikirim oleh dan ke Menteri Luar
Negeri AS saat itu, Henry Kissinger, seperti dilansir situs VOA (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/04/09/mkyisq-ini-ancaman-wikileaks-untuk-pemerintah-as).
Dilaporkan
BBC, banyak surat yang ditulis atau
dikirim dari dan ke Henry Kissinger yang menjadi Menterli Luar Negeri AS dan
Penasehat Keamanan Nasional selama periode tersebut. Data termasuk klaim Rajiv
Gandhi dipekerjakan perusahaan Swedia, Saab-Scandia, untuk menjual jet tempur
ke India. "Gandhi bekerja sebagai pilot komersial pada saat itu,"
tulis laporan situs pembocor dokumen rahasia intelijen negara ini.
Rajiv Gandhi menjadi perdana menteri pada 1984 dan dibunuh pada 1991. Saab-Scandia tidak memenangkan kontrak penjualan jest tempur Viggen ke India. Kontrak penjualan dimenangkan pesawat Jaguar Inggris. Kabel lainnya yang bertanggal Februari 1975 dari London, adalah tentang pemilihan pemimpin baru dari Partai Konservatif, Margaret Thatcher. Diplomat tersebut menulis, Thatcher memiliki pikiran yang cepat, mau dan bekerja keras untuk mengusai masalah rumit (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/04/08/mky3n7-wikileaks-bongkar-17-juta-kabel-diplomat-as).
Rencana
pembeberan dokumen-dokumen rahasia ini, sudah pernah diungkapkan Assange pada Desember
tahun lalu. "Mulai tahun depan, lebih dari sejuta dokumen akan dibuka. Ini
akan berefek pada semua negara di dunia," ujar Assange seperti dikutip
CNN, Desember lalu. Walau tidak merinci isi dokumen, Assange mengindikasikan
bahwa akan banyak rahasia Amerika Serikat yang akan dibongkar. Rahasia itu akan
menyasar pada strategi rahasia Amerika di Iran serta ngeara Timur Tengah lain.
Assange mengaku, usahanya kali ini untuk membongkar sejuta dokumen tidak mudah. Dia merasa tersudut oleh ancaman penuntutan dari sejumlah negara. Bahkan kini, Assange harus melarikan diri dari kejaran intelijen dan polisi internasional, meskipun diketahi bahwa dia kini tinggal di Kedutaan Ekuador di Inggris. "Terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Ekuador. Kini saya merasa aman berada bersama mereka," ujar Assange (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/12/21/mfcwb1-wikileaks-sejuta-dokumen-siap-dibeberkan-semua-negara-bakal-geger).
Assange mengaku, usahanya kali ini untuk membongkar sejuta dokumen tidak mudah. Dia merasa tersudut oleh ancaman penuntutan dari sejumlah negara. Bahkan kini, Assange harus melarikan diri dari kejaran intelijen dan polisi internasional, meskipun diketahi bahwa dia kini tinggal di Kedutaan Ekuador di Inggris. "Terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Ekuador. Kini saya merasa aman berada bersama mereka," ujar Assange (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/12/21/mfcwb1-wikileaks-sejuta-dokumen-siap-dibeberkan-semua-negara-bakal-geger).
Pada
2010, WikiLeaks pernah mengguncang dunia ketika membocorkan lebih dari 250 ribu
kawat diplomatik AS Amerika. Assange sejak itu mengungsi di kedubes Ekuador di
London sementara ia berusaha menghindari ekstradisi ke Swedia atas tuduhan
perkosaan dan pelecehan seks (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/04/09/mkyisq-ini-ancaman-wikileaks-untuk-pemerintah-as).
Rahasia pemerintah AS yang diungkap WikiLeaks itu mengejutkan para diplomat di
seluruh dunia dan menimbulkan kemarahan para pejabat AS. Mereka mengatakan
pembocoran itu merusak keamanan nasional dan membahayakan nyawa warga AS.
Di
tengah rencana Assange itu, Bradley Manning (25), tentara AS yang membocorkan
rahasia militer negaranya kepada WikiLeaks pada 2009 dan 2010, tengah menjalani
peradilan. Sidang pengadilan militer Manning akan dimulai 3 Juni 2013, setelah
dalam sidang pra-peradilannya ia mengaku bersalah (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/03/02/mj0932-ini-dia-pengakuan-pembocor-rahasia-as-ke-wikileaks).
Video ini yang Memicu Manning Beraksi
Informasi
yang menghebohkan pada April 2010 itu adalah ketika WikiLeaks memublikasikan
video yang memperlihatkan helikopter Apache AS
menembaki penduduk sipil di Baghdad. Penembakan yang terjadi pada 12 Juli 2007 tersebut membunuh fotografer Reuters, Namir Noor-Eldeen, dan supirnya, Saeed Chmagh. Helikopter
tersebut sedang berpatroli di area dimana terjadi pertempuran sebelumnya. Para
awak helikopter melihat sekumpulan orang yang sedang berjalan dan mengira bahwa kamera yang dibawa Namir dan Saeed adalah granat berpeluncur roket dan mulai
menembaki mereka dengan meriam 30mm.
Sebuah van yang sedang lewat
kemudian berusaha menyelamatkan para korban, namun van tersebut juga ditembaki sehingga
melukai dua anak kecil yang berada di dalamnya. Video penembakan ini salah satu
yang dibocorkan oleh Bradley Manning kepada
WikiLeaks. Manning kemudian ditangkap dengan tuduhan "mengirimkan data
rahasia" dan "menyalurkan informasi pertahanan negara kepada sumber
yang tidak dipercaya" (http://id.wikipedia.org/wiki/WikiLeaks).
Saat
sidang Manning menuturkan, ketika dia sedang bekerja di basis tentara di
Baghdad, Manning merasa terkesima pada apa yang ditemukannya itu. “Semakin aku
membacanya, semakin aku yakin informasi ini harus diungkap ke publik,” kata
pemilik nama lengkap Bradley
Manning Edward ini, seperti dilansir Reuters, Jumat (1/3/13
Kemudian ia mengunggah ratusan dokumen ke disket yang ia bawa saat dalam liburan Januari 2010 lalu. Setelah itu ia menelepon koran The Washington Post dan berbicara dengan seorang wartawan di sana, namun ia tidak ditanggapi serius. Ia juga meninggalkan pesan untuk editor di New York Times, namun pesannya tidak dibalas.
Akhirnya
ia menemukan media untuk membuka informasi yang ia dapat. Pada Februari 2010,
Manning mengungkapkan dokumen pertama yang ia dapat ke WikiLeaks. Ia mengungkapkan bahwa
ia terkesan dengan niat forum tersebut yang ingin mengungkap rahasia militer AS.
Forum dan penemu Wikileaks, Julian
Assange, pun membuka dokumen tersebut ke publik. Manning mengaku pembocoran
dokumen itu dilakukannya dengan tujuan ingin memulai perdebatan terbuka
mengenai peranan militer (AS) di Irak dan Afghanistan (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/03/01/miyo1d-manning-sempat-hubungi-ny-times-sebelum-ke-wikileaks
dan http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/03/02/mj0932-ini-dia-pengakuan-pembocor-rahasia-as-ke-wikileaks).
Ini adalah pertama kalinya Manning mengakui
membocorkan informasi rahasia AS kepada WikiLeaks, dan menyebut secara rinci
frustrasi yang menyebabkan dia memutuskan membocorkannya. "Saya mulai
menjadi tertekan pada situasi kita menemukan diri kita terperosok tahun demi
tahun. Dalam operasi kontra-pemberontak, kita menjadi terobsesi dengan
menangkap dan membunuh target manusia,” ujar pria kelahiran 17 Desember
1987 ini, saat membacakan
pernyataannya setebal 35 halaman dalan sidang pra peradilan tersebut.
“Saya ingin masyarakat tahu bahwa tidak
semua orang yang hidup di Irak adalah target yang harus dinetralkan,"
lanjut Manning, yang berbicara lebih dari satu jam, dengan nada cepat dan
datar. Sekali-kali menunjukkan sedikit emosi bahkan ketika ia menggambarkan
bagaimana ia bermasalah dengan apa yang telah dilihatnya.
Ia mengatakan ia terganggu oleh pelaksanaan perang di Afghanistan dan Irak dan cara pasukan AS memperlakukan rakyat. Dia mengatakan dia tidak percaya pelepasan informasi akan membahayakan AS. "Saya percaya bahwa jika masyarakat umum, khususnya masyarakat Amerika, memiliki akses pada informasi, maka akan bisa memicu perdebatan dalam negeri tentang peran militer dan kebijakan luar negeri kita secara umum," kata Manning.
Ia mengatakan ia terganggu oleh pelaksanaan perang di Afghanistan dan Irak dan cara pasukan AS memperlakukan rakyat. Dia mengatakan dia tidak percaya pelepasan informasi akan membahayakan AS. "Saya percaya bahwa jika masyarakat umum, khususnya masyarakat Amerika, memiliki akses pada informasi, maka akan bisa memicu perdebatan dalam negeri tentang peran militer dan kebijakan luar negeri kita secara umum," kata Manning.
"Aspek yang paling mengkhawatirkan
dari video itu bagi saya adalah bahwa pasukan AS haus darah," kata
Manning, sambil menambahkan bahwa tindakan para prajurit itu mirip “anak kecil
yang menyiksa semut dengan kaca pembesar” (http://www.tempo.co/read/news/2013/03/01/116464424/Bradley-Manning-Beber-Pembocoran-Rahasia-Wikileaks)
Seperti
dilansir VOA-indonesia, Manning
mengaku bersalah atas 10 dari 22 tuduhan dalam pembocoran terbesar rahasia
pemerintah dalam sejarah Amerika ini. Hakim militer Kolonel Denise Lind
menerima pengakuan bersalahnya, yang dapat menjebloskannya ke penjara selama 20
tahun. Prajurit angkatan darat itu tidak mengaku bersalah atas tuduhan yang
paling gawat, yakni membantu musuh, yang bisa diancam hukuman penjara seumur
hidup (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/03/02/mj0932-ini-dia-pengakuan-pembocor-rahasia-as-ke-wikileaks).
Warga AS tidak lantas menanggapi negatif ulah
Manning itu. Unjuk rasa menuntut Manning dibebaskan terjadi dimana-mana di negara tersebut. Dewan Kota Berkeley malah sempat mempertimbangkan menjadikan Manning sebagai
pahlawan, dengan mengeluarkan sebuah resolusi. "Bila Manning memang
terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan, dia adalah seorang patriot dan
semestinya mendapatkan medali," kata Bob Meola, Anggota Komisi Perdamaian
dan Keadilan Kota Berkeley, yang juga menggagas resolusi ini, seperti dikutip San Francisco Chronicle.
"Saya pikir, seharusnya seorang kriminal perang yang diadili, bukan
seorang ‘peniup seruling’ (whistle
blower) seperti Manning," tutur Meola. Resolusi Kota Berkeley ini
bermaksud untuk berterima kasih kepada Manning atas keberaniannya mengungkap
kebenaran kepada masyarakat AS dan seluruh warga dunia (http://m.bola.viva.co.id/news/read/193250-penjebol-rahasia-as-akan-digelari-pahlawan).
Sementara
itu, dengan alasan kondisi kesehatannya yang menurun pasca ditangkap pada Mei 2010, hakim militer Denise Lind, memutuskan, kemungkinan
hukuman bagi prajurit Bradley Manning akan dikurangi 112. Sang hakim merasa hukuman
terhadap Manning sudah terlalu berat dan perlu diperingan. Saat ini, pria
yang menjabat analis angkatan darat AS
saat membocorkan dokumen rahasia tersebut, tengah menjalani pengobatan selama
berada di dalam tahanan militer. Dalam sebagian waktu, pihak berwenang
menempatkan Manning dalam pengawasan bunuh diri, mengurungnya dalam sel yang
tidak berjendela 23 jam sehari, kadang-kadang tanpa pakaian (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/01/10/mgdu15-hakim-kurangi-hukuman-pembocor-dokumen-wikileaks).
Newspeg:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar