6/01/2013

Pemukim Ilegal Coreti Gereja Tempat Bunda Maria Meninggal


“Pemukim ilegal mendesak Tel Aviv agar mengizinkan mereka menyerang warga Palestina dengan senjata api. Alasannya, mereka merasa keamanannya terancam”

Pemukim ilegal Israel mencoret-coret tembok sebuah gereja tua di kota Baitul Maqdis. Mereka, seperti dilaporkan stasiun TV Al-alam yang dilansir kantor berita IRNA, menuliskan kata-kata yang menghina Nabi Isa as pada tembok gereja Dormition. Gereja ini disebut-sebut sebagai tempat meninggalnya Bunda Maria. Aksi pemukim Israel seperti ini tentu bukan yang pertama. Aksi mereka belakangan malah melebar ke wilayah Baitul Maqdis, dari semula hanya di Tepi Barat.

Menatapi pohon zaitun yg dirusak (gettyimages.com)
Selain gereja, para pemukim Israel juga mencoreti kuburan-kuburan yang ada didekatnya dengan tulisan-tulisan yang mencemooh Nabi Isa As. Tak hanya menyerang kalangan Kristen, mereka juga terus menyerang masjid-masjid, merusak kebun zaitun dan membakar kendaraan-kendaraan warga Palestina (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/01/mnoq04-pemukim-ilegal-israel-hina-nabi-isa).

Aksi vandalisme pemukim Israel terhadap rumah ibadah umat Kristiani juga dilakukan menjelang perayaan Natal 2012 lalu. Kantor berita resmi Jordania, Petra, melaporkan, Pemerintah Jordania mengutuk pemukim Israel yang menyemprotkan coretan anti-Kristen dan rasistis pada sebuah biara dan pemakaman Kristiani di Jerusalem. Menteri Negara Urusan Media Jordania, Samih Maaytah, waktu itu mengatakan, pemerintah Israel harus bertanggung jawab mencegah setiap pelanggaran terhadap tempat suci, karena bertentangan dengan hukum internasional dan kemanusiaan (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/12/13/mey209-pemukim-yahudi-kotori-gereja-yordania-mengutuk).

Sementara itu serangan terhadap tempat ibadah umat Islam sudah tak terhitung. Ahad (7/413),  beberapa pemukim Israel menulis slogan anti-Arab dan Muslim di tembok dua masjid di dekat Kota Bethlehem, Tepi Barat. Beberapa sumber mengatakan para penyerang itu menggambar Bintang Daud, lambang Yahudi, dan slogan dalam bahasa Yahudi yang berisi ancaman terhadap orang Arab, dan menyeru kepada sesama Yahudi untuk melempari orang Palestina dengan batu (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/13/04/08/mkwhev-pemukim-yahudi-coreti-tembok-masjid-di-tepi-barat).

Serangan bahkan semakin agresif pada individu-individu, bahkan anak kecil. Januari lalu dikabarkan sejumlah warga Palestina, termasuk seorang anak berusia dua tahun bernama Farah Nanseem dilaporkan terluka akibat serangan puluhan pemukim ilegal Israel di Desa Jalud, utara Tepi Barat. Beberapa hari sebelumnya, warga Yahudi yang brutal juga menyerang desa Qusra, Nablus. Mereka menebangi lebih dari 150 pohon zaitun. Para penyerang itu hanya ditahan sebentar oleh kepala keamanan desa.

Para pemukim Israel yang dinyatakan ilegal berdasarkan hukum internasional ini, secara rutin menyerang warga Palestina, kebanyakan yang bermukim di Tepi Barat. Mereka juga kerap merusak bangunan dan mengganggu mata pencaharian warga. Anak-anak kecil dan orang tua juga tidak luput dari serangan mereka (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/13/01/04/mg3ncm-biadab-balita-palestina-dipukuli-pemukim-ilegal-yahudi).

Modus Merusak Pohon Zaitun
Salah satu mata pencaharian warga Palestina yang belakangan sering dirusak pemukim ilegal Israel adalah pohon zaitun. April lalu, puluhan pohon zaitun dan tin milik warga Palestina di barat daya kota Ramallah di Tepi Barat tengah, dirusak dan dicabuti. Menurut Intifadah, LSM Palestina, warga Israel dari pemukiman Halamis menebangi sekitar 150 pohon zaitun dan 40 pohon tin milik warga Palestina dari desa Der Nidlam, barat daya Ramallah (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/13/04/19/mlh9qq-pemukim-yahudi-tembangi-pohon-zaitun-warga-palestina).

Setiap tahun, serangan oleh para pemukim Yahudi terhadap para petani zaitun Palestina meningkat sekitar waktu panen. Kelompok bantuan internasional Oxfam pernah melansir bahwa  sektor pertanian zaitun menyumbang hingga 100 juta dolar dalam pendapatan tahunan bagi sejumlah petani miskin (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/11/10/07/lso4qv-palestina-tuduh-pemukim-yahudi-tebang-150-pohon-zaitun-tepi-barat).

Awal Mei lalu, pemukim Israel juga menyerang rumah warga Palestina di Tepi Barat, memecahkan kaca jendelanya, dan menuliskan harga di tembok. Saat melakukan perusakan, pemukim Israel memiliki modus baru dengan menuliskan harga pada rumah-rumah yang diserangnya. Mereka menyerang pada malam hari dengan mengenakan topeng. Juru bicara kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) Betselem, Sarit Michaeli, seperti dilaporkan PressTV mengatakan, hal ini dapat memperburuk kondisi di wilayah Tepi Barat. 

Ekspansi pemukiman Israel di wilayah Palestina menjadi hambatan utama dalam usaha mewujudkan perdamaian di Timur Tengah (Timteng). Lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di 120 pemukiman ilegal yang dibangun sejak okupasi Israel di wilayah Palestina di Tepi Barat dan Timur al-Quds pada 1967. Amerika Serikat (AS) dan sebagaian besar negara sepakat menyebut pemukiman Israel ilegal karena wilayah tersebut didapat dari perang Israel pada 1967, sesuai konvensi Jenewa yang melarang pembangunan pada wilayah jajahan (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/05/02/mm5pht-pemukim-israel-serang-rumah-warga-palestina). Sayang, pernyataan AS dan negara-negara di dunia ini seperti berhenti sebatas retorika.

Hasrat para pemukim ilegal Israel di wilayah Tepi Barat dalam memerangi warga Palestina bahkan kian mengkhawatirkan. Mereka mendesak  Tel Aviv agar mengizinkan mereka menyerang warga Palestina dengan senjata api. Alasannya, mereka merasa keamanannya terancam. Surat kabar Israel, Haaretz, menulis, para pemukim Israel di Tepi Barat secara serentak akan menggelar aksi demonstrasi di Al Khalil, Beit El, dan Nablus, untuk memaksa parlemen melegalkan penggunaan senjata.

Namun petinggi Tel Aviv khawatir, meningkatnya aksi penembakan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina akan memicu langkah-langkah hukum pengadilan internasional. Para pemukim ilegal Israel di Tepi Barat ini bahkan tanpa didukung peraturan pun sudah menembaki petani-petani Palestina. Tujuannya agar warga asli Palestina meninggalkan tempat tinggal dan pekerjaannya (http://indonesian.irib.ir/timur-tengah/-/asset_publisher/d4Na/content/pemukim-zionis-legalkan-kejahatannya-atas-warga-palestina).

Bagaimana pun, aksi pemukim Yahudi menyerang pemukiman warga Palestina dalam beberapa kasus telah nyata mendapat dukungan pemerintah Israel. Tahun 2012 misalnya, sebanyak 1.000 lebih pemukim ilegal Yahudi menyerang desa Kafel Haris. Mereka melakukan serangan di bawah perlindungan ketat serdadu-serdadu Pendudukan Israel (IOF).  (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/01/07/lxeol0-ribuan-pemukim-yahudi-serang-desa-palestina).

Israel dan AS Kompak Tolak Resolusi
Maret lalu, angin segar sedikit berhembus untuk warga Palestina, ketika Dewan HAM PBB mengeluarkan resolusi yang memerintahkan penyelidikan pertama terhadap permukiman Israel. Resolusi ini juga akan menyeru Israel untuk menyita senjata para pemukim Israel untuk mencegah aksi kekerasan. Juru bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeina, mengatakan, resolusi tersebut adalah pesan dari masyarakat internasional bahwa pemukiman ilegal Israel harus benar-benar dihentikan.

Resolusi yang dikeluarkan 22 Maret 2013 ini berisi penilaian apakah pemukiman Israel tersebut melanggar hak-hak warga Palestina. Sebanyak 36 suara mendukung resolusi, 10 suara abstain, hanya Amerika Serikat (AS) yang menentang. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, menyebut resolusi itu bermuka dua. "Dewan HAM memiliki mayoritas suara yang memusuhi Israel dan munafik" katanya. AS yang menentang resolusi tersebut mengatakan, dewan HAM PBB sangat bias terhadap Israel. "Langkah seperti ini tidak ada nilainya dalam mempromosikan perdamaian yang adil dan abadi," ujar utusan AS (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/03/23/m1bkea-palestina-senang-dewan-ham-pbb-usut-pemukiman-liar-israel).

Sejak Israel bercokol di tanah Palestina pada 1967, berbagai fakta pengalienasian warga Palestina dari tanahnya sendiri terus terjadi dengan berbagai cara. PBB dan Betselem (LSM Internasional bidang HAM), Juli 2012, mengeluarkan laporan, Tahun 2011 saja angka kasus kekerasan yang melibatkan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina mencapai 15 persen, atau naik 150 persen sejak 2009 (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/07/13/m73tbn-serangan-yahudi-kepada-palestina-meningkat-150-persen). Berdasarkan data dari Organisasi Perdamaian Israel, pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Tepi Barat naik 19 persen pada tahun 2011 dibandingkan tahun sebelumnya (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/01/13/lxq18e-2011-israel-terus-merangsek-pemukiman-yahudi-naik-19-persen).

Betselem juga melansir data, permukiman Yahudi telah menguasai lebih dari 42 persen dari wilayah Tepi Barat (West Bank). Kebanyakan tanah yang mereka miliki disita dari pemilik tanah (warga Palestina) yang terusir dari tempat tinggalnya—praktik yang sudah dilarang oleh Mahkamah Agung Israel sejak 1979. Permukiman Yahudi ini telah mengambil alih daerah yang jauh melampaui batas-batas wilayah mereka (http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/10/07/07/123492-pendatang-yahudi-kuasai-42-persen-lahan-tepi-barat).

Sementara data resmi Palestina memperlihatkan bahwa penjajah Israel selama penjajahan Palestina (peristiwa Nakba) pada tahun 1948, merampas 774 desa dan kota Palestina. Israel menghancurkan sekitar 531 kawasan dan melakukan 70 kali pembantaian yang menewaskan lebih dari 15 ribu warga Palestina. Selain itu, lebih dari 800 ribu warga Palestina diusir dari desa dan kota mereka menuju Tepi Barat, Gaza, dan sejumlah negara Arab. Angka-angka ini menurut Pusat Data Palestina seperti dikutip Infopalestina, menegaskan bahwa Israel telah berhasil menguasai lebih dari 85 persen kawasan Palestina (http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/13/05/16/mmw5h2-israel-kuasai-85-persen-palestina).**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar