Kisah Asmara Darin kepada Luthfi: Dari Suka Jadi Cinta

Ayahanda Darin Mumtazah, Ziad, hadir di sidang perdana Luthfi Hassan Ishaaq (LHI) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (24/5/13). Maka, berluncuranlah dari mulut Ziad ihwal status hubungan anaknya yang masih belasan tahun ini, dengan LHI. “Karena intens bertemu dengan ustadz Lutfi tiap hari, akhirnya Darin menyukai ustadz Luthfi. Sama sekali tidak ada paksaan," ujar Ziad, saat menghadiri sidang perdana Luthfi ini.

berita.plasa.msn.com

Bertemu tiap hari? Ziad menjelaskan mengenai rencananya mendirikan restoran Arab bersama LHI. Rencana membuka restoran itulah yang telah membuat  wanita yang diduga saat ini masih berusia 18 tahun ini, hampir setiap hari bertemu dengan LHI (51). 

Cintapun bersemi terhadap pria 51 tahun ini. Awalnya kata Ziad, benar-benar hanya urusan bisnis, tak ada motif lain. “Tapi ternyata anak saya jatuh cinta dengan ustadz, dan dalam jangka waktu tidak lama ustadz Luthfi juga suka. Jadi saya tidak bisa menghalangi," tambah Ziad, yang selalu menyebut LHI dengan sebutan ustadz tersebut.

Ziad mengaku tidak mempermasalahkan status Darin yang masih siswa SMA. "Pernikahan baru (sekadar) dicatatkan. Setelah nanti Darin selesai kuliah, akan diresmikan," ungkap Ziad. Ia juga tidak mempersoalkan Luthfi yang sudah memiliki dua istri. "Saya tahu posisi dia sudah menikah, tapi tidak tahu istrinya dua. Dari awal saya tidak mempersoalkan pernikahan Darin dengan ustadz karena dari awal tujuan kami memang bisnis," ungkap Ziad (http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/24/mow8zj-awal-mula-lhi-dan-darin-mumtazah-saling-jatuh-cinta).

Menurut Ziad, Luthfi mengakui padanya bahwa dia sudah mempunyai istri ketika akan menikahi puterinya. Pernikahan Darin dan Luthfi ini, ujarnya, terjadi pada akhir Juni 2012 di Jakarta. Namun, pernikahan tersebut belum terdaftar di Kantor Urusan Agama (KUA). Dia mengatakan, persoalan pernikahan merupakan urusan personal antara Darin dan Luthfi. "Saya gak keberatan. Tidak ada masalah," kata dia (http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/24/movzoe-ayah-darin-tahu-luthfi-sudah-punya-istri).

Masih pada kesempatan yang sama, Ziad membantah putrinya “mata duitan” ketika memutuskan menikahi mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, seperti kabar yang selama ini berkembang. "(Untuk pernikahan itu) gak mau matre," kata Ziad. Karena sudah saling menyukai, Ziad juga yang mendorong keduanya untuk melakukan pernikahan. Ziad buru-buru membantah isu bahwa pernikahan dilakukan karena Luthfi menebar janji-janji, seperti menjanjikan akan memberi rumah, apotek, dan juga mobil. Mengenai mobil, ia menjelaskan, saat itu Darin hanya meminjam karena ingin belajar. "Jadi minta ke Ustadz Luthfi pinjemin mobil untuk belajar," ujar Ziad.  

Menurut Ziad, pemberitaan selama ini mengenai janji Luthfi untuk Darin tidak benar. Ia mengatakan, banyak keterangan yang muncul dari orang yang mengaku kerabat. Padahal kata dia, orang-orang itu bukan berasal dari lingkungan keluarganya. Karenanya, ia pun membantah, mengenai pemberian rumah di Kebagusan. "Gak tahu. Tahunya pun setelah ada masalah ini," ujarnya (http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/24/mow2zx-dinikahi-luthfi-darin-bukan-cewek-matre).

Pada sidang perdana Luthfi ini, dalam surat dakwaan terhadap Luthfi, disebutkan bahwa Luthfi  mempengaruhi Menteri Pertanian, Suswono, agar memberi izin masuk impor daging sapi sebesar 10 ribu ton untuk PT Indoguna Utama. "Terdakwa menerima hadiah Rp 1,3 miliar dari Maria Elizabeth Liman dari PT Indoguna Utama dari keseluruhan janji atau hadiah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu terkait jabatannya sebagai anggota DPR dan Presiden PKS untuk mempengaruhi Mentan Suswono yang juga anggota Dewan Syuro PKS untuk menyetujui rekomendasi pemasukan impor daging sapi sebesar 10 ribu ton untuk PT Indoguna dan anak perusahaannya tahun 2013 walaupun kuota sudah tidak tersedia," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU), Avni Carolina, tanpa titik koma. Atas perbuatan tersebut LHI diancam hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda Rp 1 miliar (http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/24/mow8zj-awal-mula-lhi-dan-darin-mumtazah-saling-jatuh-cinta).

Istri Ketiga Luthfi

JPU pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam sidang pembacaan dakwaan terhadap Luthfidi Pengadilan Tipikor tersebut, sempat menyebut nama Darin Mumtazah. Nama Darin disebut saat jaksa menyebutkan mengenai data dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Luthfi Hasan Ishaaq. Diketahuilah bahwa status Darin adalah istri ketiga Luthfi.

Dalam surat dakwaannya, Jaksa Rini Triningsih, menyebut Luthfi menikah dengan Sutiana Astika pada 11 Januari 1984. Pasangan ini dikarunia 12 anak. Kemudian pada 9 September 2000, Luthfi disebut kembali menikah dengan Lusi Agustin dan dikaruniai tiga anak. "Pada 2012, terdakwa (Luthfi) melakukan pernikahan dengan Darin Mumtazah," kata Rini, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (24/6).

Sebelumnya berhembus kabar Luthfi mempunyai kedekatan dengan seorang wanita muda bernama Darin. Waktu itu belum diketahui secara pasti status hubungan keduanya. Darin juga sempat dipanggil untuk memberikan keterangan di KPK. Namun dia urung datang. Bahkan ketika petugas KPK berusaha menjemput Darin, tidak kunjung berhasil (http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/24/movsoa-jaksa-darin-mumtazah-istri-ketiga-lhi).

Menurut Ziad, putrinya bukan tidak ingin memenuhi panggilan KPK. Namun kata dia, saat surat panggilan datang, putrinya yang masih duduk di bangku SMA ketika itu tengah menghadapi ujian nasional (UN). "Dia enggak siap. Terus pemeriksaan KPK kan enggak mungkin sebentar. Bagaimana anak saya mau belajar," kata Ziad. Usai menuntaskan UN, Ziad mengungkapkan Darin ingin melanjutkan kuliah di luar Jakarta, sehingga masih belum menyanggupi panggilan KPK. "Memang sudah hunting di beberapa kota di Jawa," ujar Ziad, saat sidang perdana menantunya ini.

Ziad mengungkapkan saat ini Darin sudah berada di Jakarta. Dalam persidangan ke depan, Darin yang merupakan istri ketiga LHI, kemungkinan bisa menjadi saksi.Ziad tidak mempermasalahkan andai putrinya akan dimintai keterangan di muka persidangan. "Kalau memang diperlukan, Insya Allah," ucapnya (http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/24/mow3eq-ini-alasan-darin-tak-penuhi-panggilan-kpk).

Luthfi menjalani sidang pertamanya di Pengadilan Tipikor, Senin (24/6). Ia menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi permohonan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang. Luthfi yang menjabat anggota Komisi I DPR RI dan masih menjadi Presiden PKS,  disebut menerima uang atau janji dari PT Indoguna Utama sebesar Rp 1,3 miliar melalui Ahmad Fathanah. Uang itu merupakan bagian dari janji commitment fee dari PT Indoguna senilai total Rp 40 M untuk permohonana kuota 8000 ton (http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/24/movsoa-jaksa-darin-mumtazah-istri-ketiga-lhi).

PKS Dukung Luthfi Habis-habisan

Menghadapai sidang perdana anggotanya, PKS menerjunkan sejumlah jagoan hukum mereka. PKS berharap usaha ini bisa memberikan hasil persidangan yang memenuhi rasa keadilan. "Tim hukum ada Pak Fahri Hamzah (Anggota Komisi III), Al Muzammil Yusuf (Wakil Ketua Komisi III DPR), Nasir Djamil (Anggota Komisi III), Abdul Hakim (Sekretaris Fraksi), dan Hidayat Nur Wahid (Ketua Fraksi)," kata Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi PKS, Mardani Ali Sera, di kompleks parlemen Senayan, Senin (24/6).

Mereka ini, kata Mardani, bukan untuk  mendampingi proses hukum Luthfi secara langsung, melainkan untuk bekerjasama dengan tim penasehat hukum Luthfi. Mardani menyatakan, PKS mengapresiasi langkah cepat para penegak hukum mengusut kasus suap daging sapi impor. Dia berharap semua pihak yang terlibat dalam proses penegakan hokum bisa melihat fakta-fakta yang ada secara lancar dan adil (http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/24/movsw2-fahri-hamzah-dkk-siap-bela-lhi).**