“Faktor
lainnya yang berpotensi menurunkan permintaan mobil, a.l. penerapan aturan
pembiayaan syariah dan berlarut-larutnya kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan”
Tidak
peduli jalanan makin macet; setiap hari ngomel-ngomel; tapi kalau para dealer mobil
sedang membanting harga mobil seperti sekarang ini, kenapa tidak memikirkan
membeli mobil baru. Barangkali saja anak anda akan berulang tahun,
atau kerabat dekat menikah. Siapa tahu di tengah kemacetan bisa saling menyapa para kerabat ini.
sumber: ROL |
"Jadi,
inilah saatnya konsumen beli mobil," kata Direktur Pemasaran PT Toyota
Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto di Jakarta, Kamis (4/4). Joko mengatakan,
saat ini persaingan penjualan mobil sedang sangat ketat, banyak banting-banting
harga. “Situasi ini tidak sehat bagi pasar, namun menyenangkan bagi konsumen,"
ujar Joko.
Melihat
keadaan ini, pihaknya kata Joko masih mengamati perilaku pasar untuk mengatur
strategi penjualan menghadapi perang diskon. Sebab jika ikut terlibat, akan mengurangi kemampuan perusahaan melakukan
investasi. "Tahan sampai berapa lama perang diskon ini,"
ujarnya.
Jika
melihat data sementara penjualan mobil di dalam negeri secara whole sales pada Maret, memang sedang mengalami penurunan dibanding Februari, yaitu dari
sekitar 103 ribu unit menjadi sekitar 100.188 unit. Penjualan Toyota pada
Maret juga turun 7,3 persen disbanding Februari yang mencapai 35.318 unit (http://www.republika.co.id/berita/otomotif/mobil/13/04/05/mkqslk-perang-diskon-bikin-toyota-galau).
Salah satu penyebab perang diskon adalah
lesunya pasar, sementara stok berlebih. Mengenai lesunya pasar ini diakui para
pelaku bisnis mobil nasional. Menurut mereka situasi dan kondisi pada kuartal
pertama tahun 2013 masih lesu. Belum ada peningkatan penjualan yang berarti
dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Sejak awal tahun, penjualan
diperkirkan stagnan," ujar Sudirman
Maman Rusdi, Ketua Umum Gaikindo. Menurutnya, kelesuan pasar ini merupakan imbas
krisis Eropa sejak tahun lalu. "Ekspor komoditas unggulan turun, mempengaruhi
daya beli. Pembelian kendaraan baru berkurang di sejumlah pasar besar
potensial," ujar udirman.
Gaikindo
sendiri telah memprediksi, pasar otomotif nasional pada 2013 tak akan tumbuh
atau stagnan di kisaran 1,1 juta unit seperti tahun lalu. Faktor lainnya yang
berpotensi menurunkan permintaan mobil, a.l. penerapan aturan pembiayaan
syariah dan berlarut-larutnya kebijakan low cost green car (LCGC) alias mobil murah dan ramah lingkungan (http://otomotif.kompas.com/read/2013/04/02/7336/Dealer.Siapkan.Diskon.untuk.Mobil.Baru
dan http://www.bisnis.com/pasar-mobil-volume-penjualan-kuartal-i2013-naik-8).
Sementara di sisi lain, Johnny Darmawan,
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, sejumlah ATPM (agen
tunggal pemegang merk) terus menggenjot produksi. Akibatnya terjadi penumpukkan
stok yang memicu aksi diskon besar-besaran.
“Berdasarkan perhitungan kasar
saya, saat ini stok sejak akhir tahun lalu sampai bulan ini mencapai 200.000
unit atau dua bulan. Untung buat masyarakat, akan ditawarkan berbagai diskon
dalam satu sampai dua bulan ke depan," jelas Johnny. Menurut dia, kondisi
ini akan menguntungkan pangsa pasar merek-merek mobil menengah bawah (http://otomotif.kompas.com/read/2013/04/02/7336/Dealer.Siapkan.Diskon.untuk.Mobil.Baru).
Boleh
jadi juga, stok mobil berlimpah itu diiringi bertambahnya jumlah dealer mobil.
Logikanya, dengan bertambahnya dealer mobil, maka setiap dealer pada awal-awal
berdiri akan menetapkan target jumlah penjualan sebesar-besarnya. CEO Auto 2000
Jodjana Jody mengatakan, karena pemilik dealer sangat fokus pada target
penjualan, tidak jarang terjadi banting membanting harga antara sesama dealer. Padahal
ATPM (sebagai pemasok mobil) tidak menghendaki hal itu terjadi (http://peluangusaha.kontan.co.id/news/ayo-kita-buka-diler-mobil).
Namun Mukiat Sutikno, Wakil Presiden
Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia, menilai, pasar otomotif nasional menjadi cukup
atraktif pada kuartal I tahun 2013, salah satunya karena sengitnya perang diskon antar-ATPM. Sementara secara
kapasitas pun, lanjutnya, pasar mobil Indonesia masih sangat berpeluang untuk
tumbuh tinggi. “Apakah tahun ini akan melampaui target 1,1 juta unit
(target penjualan mobil versi Gaikindo), itu sangat tergantung dari
keberlanjutan kebijakan dan penambahan infrastruktur jalan,” jelasnya
kepada Bisnis, Rabu
(4/4). (http://www.bisnis.com/pasar-mobil-volume-penjualan-kuartal-i2013-naik-8).
Mengenai hambatan karena penerapan aturan
pembiayaan syariah seperti dikatakan Sudirman, adalah mengenai aturan Bank
Indonesia (BI) terkait uang muka kredit pemilikan mobil yang juga diberlakukan
ke bank syariah dan unit usaha syariah. Bank Indonesia telah menetapkan bahwa aturan
kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) bank syariah,
harus diperlakukan sama dengan bank umum.
"Akan banyak konsumen yang bingung.
Karena sebelumnya konsumen berpikir pasti dapat menggunakan solusi ke DP
syariah, tapi kan sebentar lagi sudah tidak ada," ujar Direktur Pemasaran
PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra, November tahun lalu.
Sebelumnya, BI dan Kementerian Keuangan
mengatur DP (Down Payment)
kredit kendaraan roda dua minimal 25 persen dan mobil sebesar 30 persen. Alasan
pemberian uang muka pembelian kendaraan 30 persen ini
demi memberikan kondisi lebih aman bagi lembaga yang membiayai kredit sehingga perekonomian
akan tenang. Peraturan BI itu sudah diketahui oleh semua lembaga penyedia
kredit (http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/369928-dampak-dp-syariah-30-persen-mesti-dipelajari).
Newspeg:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar