7/03/2013

Anda Gay atau Lesbian? Bisa Sembuh Kok


Sembuh dari kecenderungan seksual yang menyimpang, sebut saja lesbi, gay, bisex, dan transgender (LGBT), mungkin sama sulitnya dengan meninggalkan kebiasaan merokok. Keduanya membutuhkan kesungguhan dan motivasi khusus untuk sembuh. Jikapun seseorang sudah sempat sembuh, kedua “penyakit” ini juga bisa kambuh kembali. Meskipun begitu, Dadang Hawari, seorang psikiater, mengatakan, kemungkinan sembuh dari LGBT sangat mungkin terjadi karena LGBT bukan “penyakit” generatif. Hal ini diungkapkan Dadang terkait rencana Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menggelar rapat pleno membahas hak-hak bagi kaum LGBT.

ROL
"LGBT itu penyimpangan atau kelainan. Bisa dikoreksi (disembuhkan) karena bukan dari gen, tapi pengaruh lingkungan. Yang penting yang bersangkutan menyadari bahwa apa yang dia lakukan tidak sesuai fitrahnya," ujar Dadang kepada ROL, Selasa (2/7). Karena itu, kendala utama kesembuhan dari LGBT juga kata Dadang adalah belum adanya kesadaran dalam diri penderita LGBT untuk berubah. "Kadang-kadang mereka tidak mau untuk berubah normal," ujarnya.

Menurut Dadang, dalam penyembuhan LGBT, pasien harus bersedia  diperiksa kejiwaannya beserta alat kelaminnya. Ini kata Dadang menjadi kendala psikis tersendiri, karena ada juga yang merasa malu. "Namun ada juga yang menganggap apa yang dilakukannya hal yang biasa. Sehingga mereka pikir kenapa harus konsultasi?" tuturnya. Pengobatan untuk para pelaku LGBT, kata Dadang, dilakukan secara medis dan psikis.

Dari sisi medis adalah dengan pemberian obat-obat untuk memperbaiki transmisi syarafnya, kemudian diperkuat dengan konseling psikologis. Dari segi sosial, yang bersangkutan harus dipisahkan dari lingkungan pergaulan sesama LGBT.  Namun kata Dadang, pencerahan dari sisi agama juga diperlukan, agar mereka menyadari bahwa laki-laki dan perempuan itu sudah disesuaikan fitrahnya, dan bahwa pintu taubat selalu ada (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/02/mpb9y8-psikolog-lgbt-bisa-disembuhkan).

Salah seorang yang mengaku telah sembuh dari kecenderungan seks menyimpang misalnya Tata Liem. Pengelola Manajemen sejumlah artis ini ingin sembuh sejak foto mesumnya dengan seorang personel band, semakin ramai diperbincangkan, selain karena latar belakang keluarganya juga cukup religius.  Tata sadar tak mudah kembali ke “jalan yang lurus” itu. Karenanya dia mencoba mulai banyak berkomunikasi dengan seseorang yang dianggapnya guru spiritualnya, yakni ustadz Mukhlis Elfaruqi. "Ustadz  membimbing aku bagaimana mendalami agama yang baik," kata Tata. Meski masih muda, ustadz Mukhlis, menurut Tata, sangat memahami profesinya. Tata merasa selalu diberi masukan yang dapat diterima tanpa menghalangi karirnya (http://m.merdeka.com/peristiwa/tata-liem-ingin-tobat-jadi-homo-berkat-ustaz-mukhlis.html).

Meski begitu, satu penelitian di Swedia yang diterbitkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, menyatakan bahwa orientasi seksual termasuk menjadi gay dan lesbian, sudah ditentukan sejak dalam rahim. Penelitian itu membandingkan ukuran bagian otak pada 90 orang dewasa, laki-laki dan perempuan. Ilmuwan Universitas London, Qazi Rahman, seperti dikutip BBC, mengatakan, dia percaya perbedaan otak itu ditetapkan di awal perkembangan janin (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/13/02/06/mhs5rf-orientasi-seksual-seseorang-ditentukan-sejak-dalam-rahim).

Menentukan Posisi Indonesia di Dunia
Seperti diketahui, pada 3-4 Juli 2013, Komnas HAM akan menggelar sidang paripurna untuk memutuskan status hukum dan eksistensi kaum LGBT. Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution memohon dukungan dan doa masyarakat untuk memperjuangkan agar LGBT  serta pernikahan sejenis tak diakui sebagai HAM. Dukungan, kata dia, bisa diemail ke: nasution68@gmail.com atau ke info@komnasham.go.id. "Saya akan mendorong agar Komnas HAM tidak tergesa-gesa berkesimpulan, sebaiknya ada uji publik dulu," ujar Nasution (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/02/mpax99-komisioner-komnas-ham-ajak-umat-islam-tolak-pernikahan-sejenis).

Dikatakan Nasution, pembahasan mengenai LGBT sudah berlangsung sejak lama. Akan tetapi, Komnas HAM belum menentukan posisinya terkait persoalan itu. Nasution meminta dukungan publik karena kata dia masih ada perbedaan pendapat dalam tubuh Komnas HAM dalam menyikapi LGBT. Karena itulah ia menekankan untuk diadakannya uji publik sebelum 13 komisioner yang ada di Komnas HAM menentukan posisi Komnas HAM terhadap persoalan LGBT ini.  

Alasannya, ia menilai ke-13 komisioner tidak otomatis menggambarkan pandangan masyarakat Indonesia. "Soal LGBT ini membawa nama Indonesia. Karena itu lebih bijak ada uji publik, sehingga publik bisa melihatnya," ujar Nasution. Mengenai posisi Komnas HAM terhadap isu LGBT ini, Nasution menilai lebih kepada kepentingan internasional, yakni agar dunia bisa memahami posisioning Indonesia terhadap isu LGBT. Namun dia sebenarnya tidak melihat urgensi Komnas HAM segera menentukan posisioning Indonesia ihwal LGBT. Nasution sendiri menolak agrumentasi LGBT sebagai ekspresi atau bagian dari HAM. Apalagi jika sampai kepada isu menghalalkan pernikahan sejenis, yang bisa menimbulkan pro-kontra luar biasa. "Ini yang harus kami waspadai," kata dia (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/02/mpalx5-posisi-komnas-ham-soal-lgbt-masih-tanda-tanya).

Jangan Latah
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun urun suara. Ketua MUI, Slamet Effendy Yusuf, mengatakan, dalam membahas LGBT, Komnas HAM harus mengutamakan sisi kemanusiaan dengan konseling, ketimbang memikirkan bagaimana memberi hak-hak bagi kaum LGBT. "Mereka itu (LGBT) seharusnya diberikan konseling daripada diakui dan dibiarkan melakukan orientasi seksual yang keliru," kata Slamet kepada Republika di Jakarta, Selasa (2/7). Ia mengimbau Komnas HAM dan lembaga yang memperjuangkan HAM jangan latah meniru negara barat.

"Saya rasa Indonesia ya Indonesia, bukan seperti Amerika yang memberi kebebasan bagi kelompok LGBT atas dasar kemanusiaan," ujar Slamet. Konseling, kata Slamet, penting agar kaum LGBT ini kembali ke orientasi seksual yang benar sesuai jenis kelamin saat dilahirkan. “Konseling lebih sesuai dengan perjuangan Komnas HAM. Bukan malah membuat mereka mengalami kerusakan sisi kemanusiaan karena (terancam) terkena penyakit HIV dan AIDS," kata Slamet (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/02/mpb1o0-mui-angkat-bicara-soal-lgbt-di-indonesia).

Menyikapi hal ini, cendekiawan muslim, Abdurrahman Mas'ud, mengatakan, memang sudah menjadi tugas dari Komnas HAM membantu kaum minoritas. Namun Abdurrahman menyayangkan sikap Komnas HAM yang tidak memberikan ruang bicara dan berdialog kepada ormas-ormas yang ada di Indonesia, terutama ormas Islam. Suara perwakilan dari masyarakat kata Abdurrahman di Jakarta, Selasa (2/7), perlu didengarkan. "Jadi bisa tahu sejauh mana hasil kajian tersebut bisa diterima," ujar mantan direktur pendidikan tinggi di Kementerian Agama ini. Senada, Ketua Muslimah Persis/Persistri Pusat, Titin Suprihatin, mengatakan,  menyikapi kaum LGBT ini harus hati-hati dan harus tahu yang mana hak, mana yang bukan (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/02/mpb3dj-jangan-beri-kebebasan-bagi-kaum-lgbt).

Sementara itu Wakil Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Fahmi Salim, menegaskan, LGBT serta penikahan sejenis bertentangan dengan nilai dan tatanan ketuhanan (ilahiah). "LGBT serta pernikahan sejenis  mengancam kemanusiaan dan keberlangsungan manusia sebagai khalifah di muka bumi," ujar Fahmi. Fahmi menegaskan, ‎​nilai dan standar HAM Internasional tak bisa dipaksakan atau dijadikan tolok ukur bagi Indonesia. "Negara RI berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan ber-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," cetusnya.

Pihaknya mengingatkan agar Komnas HAM tidak menjadi corong propaganda nilai liberalisme di Indonesia yang mayoritas Muslim. Fahmi juga mendesak Komnas HAM agar tak melukai semua ajaran agama yang hidup di nusantara. "Jadikan momentum Ramadhan untuk penolakan masif terhadap rencana status hukum dan legalisasi eksistensi LGBT," ujarnya (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/02/mpb0ch-miumi-lgbt-dan-pernikahan-sejenis-mengancam-kemanusiaan).**

3 komentar:

  1. Anonim7/01/2015

    saya ijin kopi...salam kenal dari saya

    BalasHapus
  2. Anonim6/06/2017

    Hidupku indah karena kamu Mein Helfer. Maafkan jesus ke dalam hidupku sebagai cahaya lilin dalam kegelapan. Anda menunjukkan kepada saya arti iman dengan kata-kata Anda. Saya tahu bahkan ketika saya menangis seharian memikirkan bagaimana sembuh, Anda tidak sedang tidur karena Anda sayang untuk saya. Saya menghubungi pusat herbal Dr Itua yang tinggal di Afrika barat. Seorang teman saya di Hamburg dia juga berasal dari Afrika, Dia bercerita tentang ramuan herbal di Afrika tapi saya sangat gugup. Saya sangat takut saat datang ke Afrika karena saya mendengar banyak hal jahat tentang mereka karena kekristenan saya, saya berdoa untuk Tuhan untuk arahan, saya mengambil langkah berani dan menghubungi dia di email lalu pindah ke whatsapp dia bertanya apakah saya bisa datang untuk perawatan atau ingin melahirkan, saya bilang saya ingin menemuinya saya membeli tiket 2ways ke Afrika untuk bertemu dengan Dr Itua, saya pergi ke sana dan saya terdiam. Dari orang-orang yang saya lihat di sana. Orang-orang yang sakit dan sakit. De Itua adalah tuhan yang dikirim ke dunia ini, saya memberi tahu Pendeta saya tentang apa yang ada, Pastor Bill Scheer Kami mengadakan Pertempuran Nyata dengan Semangat Dan Flesh.worship pada malam yang sama, Dia berdoa untuk saya dan meminta saya untuk memimpin, Saya menghabiskan waktu 2 minggu dan 2 hari di Afrika di Rumah Sakit Dr Itua, Setelah perawatan Dia meminta saya untuk menemui perawatnya untuk tes hiv ketika saya melakukannya negatif , Saya quitely meminta teman saya untuk membawa saya ke rumah sakit terdekat lainnya ketika aku sampai di sana itu adalah negatif.Aku adalah luar biasa M dengan hasilnya, Tapi bahagia di dalam diriku. Kami pergi ke Dr Itua, saya berterima kasih padanya tapi saya jelaskan kepadanya bahwa saya tidak memiliki cukup untuk menunjukkan aprecaition saya dia mengerti situasi saya tapi berjanji untuk memberi kesaksian tentang karya bagusnya. Terima kasih Tuhan untuk sahabatku, Emma aku tahu dia mungkin sedang membaca ini sekarang, aku ingin mengucapkan terima kasih. Dan terima kasih banyak kepada Dr. Itua Herbal Center. Dia memberi saya kalender yang saya tempatkan di dinding saya di rumah saya. Dr Itua Bisa Menyembuhkan Penyakit Berikut ... Kanker, Hiv, Herpes, Hepatitis B, Peradangan Hati, Diabetis, Anda dapat menghubungi dia di email atau apa, @ .. drituaherbalcenter @ gmail.com, nomor telepon .. + 2348149277967 .. Dia Dok yang bagus, Bicaralah padanya dengan baik. Saya yakin dia akan mendengarkan Anda juga.

    BalasHapus
  3. I'm Sonja McDonell, 23, Switzerland. Oh no, lesbian sex isn't a sickness. The fist feelings begin in the early puberty, when the cells become active at & inside our sensitive body parts & they can never be erased. So called normal girls don't have such cells.
    sonjamcdonell@yahoo.com

    BalasHapus