Harga komputer
tablet anjlok di tengah membanjirnya produk baru dan semakin sengitnya
persaingan di pasar ini. Sejumlah penjual melepas tablet dengan harga kurang
dari 100 dolar AS. Rob Enderle, analis dari Enderle Group, mengatakan, banjir
perangkat tablet kualitas rendah bisa menjadi bumerang yang mematikan selera
konsumen. "Begitu pasar menjadi jenuh, Anda akan menyaksikan harga semakin
tertekan," kata Enderle.
ROL |
Jitesh Ubrani,
analis pada lembaga riset IDC, mengatakan, banyak tablet murah berasal dari
vendor kecil tidak bermerek. Vendor kecil ini mulai melirik pasar tablet karena
melihat pasar PC (personal computer/computer pribadi) jatuh. Ubrani
memperkirakan harga rata-rata tablet kian jatuh dan pengapalan tablet
diperkirakan bakal melampaui pengiriman seluruh PC pada 2015—mengingat harganya
yang kian terjangkau (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/13/07/12/mpsdz2-harga-tablet-kian-anjlok).
Sementara itu, Kepala
Eksekutif Blackberry, Thorsten Heins, dengan nada sedikit sesumbar, mengklaim bahwa
telepon genggam layar lebar akan menggantikan tablet dalam lima tahun ke depan.
"Dalam lima tahun saya tidak berpikir akan ada alasan untuk memiliki
tablet. Mungkin layar lebar di meja kerja, (tapi) bukan semacam tablet. Tablet
sendiri tidak bagus untuk model bisnis," ujarnya dilansir The
Telegraph. Ucapannya ini sempat menuai kritik para analis (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/13/05/01/mm4076-blackberry-tablet-hanya-bertahan-lima-tahun).
Saat ini, Amazon
telah memangkas harga tablet produksinya Kindle HD sampai 169 dolar AS di AS, dan
139 pounsterling di Inggris. Sedangkan Barnes & Noble menekan harga tablet
Nook buatannya menjadi 129 dolar AS. "Sejak Hewlett-Packard (HP) meluncurkan
tabletnya, ada banyak tekanan terhadap harga-harga," kata Enderle. HP
menjual Slate yang berukuran tujuh inci dan bersistem operasi android dengan
harga 139 dolar AS, sehingga komputer tablet seukuran sampul buku ini bisa
dijangkau pasar (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/13/07/12/mpsdz2-harga-tablet-kian-anjlok).
Tablet Jadi Komputer Utama
Satu kelompok
riset teknologi menyebutkan, penjualan PC terus menurun karena banyak orang
memilih tablet ketimbang PC sebagai perangkat komputer utama. Gartner, demikian
nama kelompok riset yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu, mengatakan, penjualan
PC menurun hampir 11 persen pada kwartal kedua tahun 2013 dari periode yang
sama tahun lalu. Kelompok itu mengatakan, ini kwartal kelima berurutan
penjualan menurun; paling lama dalam sejarah pemasaran PC seperti dilansir VOA.
Laporan itu mengatakan,
konsumen di berbagai penjuru dunia kini lebih memilih membeli tablet karena
harganya lebih terjangkau. Di pasar-pasar yang sedang bangkit, kelompok itu
mengatakan, tablet-tablet yang murah kini menjadi perangkat komputer utama bagi
banyak orang. Komputer jenis tablet menjadi populer setelah iPad yang
diproduksi Apple dirilis pada 2010. Harga-harga tablet sejak itu jatuh di
tengah-tengah kompetisi yang memanas dari para produsen yang membanjiri pasar
dengan alternatif-alternatif yang lebih murah (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/13/07/12/mpshcr-makin-murah-penjualan-tablet-meroket).
Komputer tablet
adalah suatu komputer portabel lengkap yang seluruhnya berupa layar sentuh
datar. Ciri pembeda utamanya adalah penggunaan layar sebagai piranti masukan
dengan menggunakan pensil stilus, pena digital, atau ujung jari, alih-alih
menggunakan papan ketik atau tetikus. Sejarah computer tablet dimulai ketika Microsoft
memperkenalkan versi Windows XP untuk komputer tablet yang disebutnya Tablet PC
pada tahun 2000. Sementara Apple baru menyusul meluncurkan versi komputer
tabletnya pada 2010 dengan nama iPad. Pada 2011 Samsung menguntit dengan meluncurkan
versi komputer tablet Galaxy Tab 7 (yang kemudian dilanjutkan dengan peluncuran
Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus) dan 10.1(P7100). (https://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_tablet).
BlackBerry: Saatnya Ber-smartphone-ria
Sementara
itu, Kepala Eksekutif Blackberry, Thorsten Heins, sesumbar bahwa telepon genggam layar lebar akan
menggantikan tablet dalam lima tahun ke depan. Dengan demikian, lanjutnya,
Blackberry tidak akan memasuki bisnis tablet PC lagi. BlackBerry beberapa waktu
lalu, melahirkan tablet PC yang dinamai BlackBerry PlayBook. Namun, perangkat
genggam yang mengusung sistem operasi pendahulu BlackBerry 10, QNX, itu, tak
terlalu laku di pasaran. Namun Heins tak rendah diri. Ia malah kemudian
menyatakan baru saja mengembalikan laptopnya ke departemen teknologi informasi
BlackBerry dan sekarang hanya menggunakan smartphone dan tablet.
Namun, ia percaya bahwa tak lama lagi ia hanya akan membawa smartphone
ke mana-mana.
Sebagai
bukti, kata Heins, beberapa pelanggan di beberapa negara Afrika dan Asia yang
merupakan pasar utama yang menjaga BlackBerry tetap hidup, sudah menggunakan smartphone untuk
menjalankan usaha mikro. "Mereka benar-benar dekat dengan komputasi mobile
daripada kita," katanya. Heins menjelaskan, perusahaannya mengejar target
memutuskan duopoli di pasar smartphone dunia yang saat ini dipegang
Apple dan Samsung. "Saya ingin mendapatkan pangsa pasar sebanyak-banyaknya
yang saya bisa," katanya.
Sesumbar Heins ini sempat menuai kritik sejumlah
analis. Pasalnya tablet telah menjadi pendapatan utama bagi pesaingnya dalam
bidang smartphone apalagi tablet, yakni Apple dan Samsung. Namun, semakin
berkurangnya margin keuntungan iPads (memang) menunjukkan minat pasar terhadap
tablet berkurang dari waktu ke waktu (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/13/05/01/mm4076-blackberry-tablet-hanya-bertahan-lima-tahun/http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/13/05/01/mm3ydj-bos-blackberry-tablet-usang-lima-tahun-lagi).
Di
tengah Blackberry, Apple, dan Samsung berebut pasar, Intel malah sibuk memperkenalkan komputer masa
depan jenis baru, yang akan disebut komputer
2-in-1 (two in one). Senior Vice President and General Manager PC Client
Group Intel, Kirk Skaugen, mengatakan, komputer 2-in-1 ini dimaksudkan untuk
mengisi celah yang kini ada di antara perangkat untuk konsumsi konten
(smartphone dan tablet), dan produktivitas (PC dan notebook).
Executive
Vice President and General Manager of Sales and Marketing Group Intel, Tom
Kilroy, dalam acara peluncuran prosesor Intel Core Generasi ke-4, Selasa
(4/6/2013), mengatakan, "Konsep dua alat dalam satu kemasan ini mengombinasikan
produktivitas, kemampuan menjalankan aplikasi-aplikasi standar Windows, dan
portabilitas." Diharapkan kata Killroy, perangkat ini bisa mengombinasikan
aspek produktivitas pada notebook tradisional, dan aspek entertainment pada tablet.
Dia memperkirakan harga perangkat 2-in-1 ini akan dibanderol sebesar 399 dolar
AS (http://tekno.kompas.com/read/2013/06/05/09494136/Masa.Depan.Komputer.adalah.2in1)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar