''Dengan merogoh
kocek Rp 50.000, misalnya, kita bisa memperoleh sampai seribu pengikut hanya
dalam waktu 24 jam''
Mendongkrak
citra gaya abad ke-21, kini bisa dikerahkan melalui jejaring sosial. Bukan
dalam hal isi tweet
alias kicauannya, namun dengan menunjukkan bahwa si akun di-follow
orang sebanyak mungkin. Inilah yang coba
diungkap Tim Prapancha Research. Hasil riset yang dilakukan tim ini misalnya menunjukkan,
follower akun Twitter resmi Presiden
RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), @SBYudhoyono, sekitar 35 persennya diduga follower
jadi-jadian alias follower palsu. Strategi ini ternyata juga dilakukan
para selebritas, bahkan hingga Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama.
2,4 juta followers dakam kurang dari 2 bulan (ROL) |
Tim Prapanca
Research juga mengungkapkan, dari total 2,7 juta follower (pengikut) akun resmi milik SBY, hanya 36 persen atau 972 ribu saja pengikut
aktif, sisanya 29 persen adalah follower
pasif. Cindy Herlinmarta, peneliti Prapancha Research, menjelaskan, akun palsu
biasanya tidak memiliki pengikut dan memiliki satu-dua tweet (kicauan) “rekayasa” atau tidak pernah berkicau (nge-tweet) sama sekali. Sedangkan akun
pasif ialah akun dengan pengikut nyata namun tidak pernah nge-tweet.
''Akun palsu
rata-rata tidak memiliki pengikut, tidak atau hanya sedikit berkicau sehingga
cukup mudah untuk diidentifikasi,'' kata Cindy dalam siaran persnya, Minggu (7/7/13).
Saat ini, kata Cindy, praktik jual-beli akun palsu sudah sangat marak di jagat
Twitter. Sejauh pantauan tim peneliti, kata dia, harga jual yang ditawarkan
penyedia jasa pengikut palsu, merentang dari Rp 10-100 per follower.
''Dengan merogoh
kocek Rp 50.000, misalnya, kita bisa memperoleh sampai seribu pengikut hanya
dalam waktu 24 jam. Tetapi tentu saja akun-akun ini 'tidak memiliki
kehidupan','' katanya. Selain akun @SBYudhoyono, Cindy mengatakan, cukup banyak
akun politisi yang dihuni pengikut palsu, sebut saja akun Menteri Komunikasi
dan Informasi, Tifatul Sembiring dan Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa. Juga
para politisi partai seperti Prabowo Subianto dan Abu Rizal Bakrie (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/08/mpllcb-peneliti-twitter-sby-diikuti-banyak-follower-palsu).
Saat
dipantau di Jakarta pada 19 Juni 2013, atau tak lebih dari dua bulan sejak
diluncurkan April 2013, follower akun
SBY telah mencapai 2.504.998. Sepanjang itu, akun @SBYudhoyono telah menulis tweet sebanyak 501 dan mengikuti atau
"following" 70 akun twitter lainnya (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/13/06/19/momv8r-akun-twitter-sby-tembus-25-juta-followers).
SBY tak sendiri. Akun Twitter milik Presiden AS, Barack Obama, @BarackObama,
juga pengikutnya banyak yang palsu. Masih menurut Cindy, dari 33,7 juta
pengikut @BarackObama di Twitter, sebanyak 54 persen diduga palsu. Sisanya 27
persen tidak aktif, dan hanya 19 persen yang aktif (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/13/07/14/mpxdl0-follower-twitter-barackobama-juga-banyak-yang-palsu).
Sherina Paling Banyak
Sementara
itu di kalangan artis dan selebritas, aksi dongkrak-mendongkrak jumlah follower juga cukup mengesankan. Yang
paling mencengangkan adalah akun milik Sherina Munaf, @sherinamunaf. Masih
menurut riset Tim Prapancha Research, akun
penyanyi ini memiliki 6,2 juta follower.
Namun, diduga 3,16 jutanya adalah pengikut palsu. Selebritas/penyani lainnya
yang memiliki follower palsu adalah Afgan, @afgansyah_reza, dengan 50 persen
pengikut yang diduga palsu. Penyanyi lainnya, Agnez Monica, @agnezmo, mempunyai
46 persen pengikut yang diduga palsu (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/13/07/14/mpxbdb-akun-twitter-sherinamunaf-miliki-follower-palsu-terbesar).
Sedangkan
selebritas asing yang melakukan trik sama misalnya penyanyi nyentrik Lady Gaga.
Akunnya, yakni @ladygaga, memiliki 47 persen pengikut diduga palsu. Ironisnya,
ujar Cindy, bahkan akun resmi Twitter yakni @twitter memiliki 56 persen
pengikut diduga palsu, 29 persen tidak aktif, dan 15 persen aktif. Pun, akun
resmi Facebook yakni @facebook mempunyai 56 persen pengikut yang diduga palsu,
27 persen tidak aktif, dan 17 persen aktif. Di AS harga akun palsu bisa
dibanderol sekitar 0,01 dolar AS (Rp 100) per follower.
Hal
ini menunjukkan, Twitter telah menjadi simbol status dan kedudukan. "Bisa
jadi adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang berpengaruh untuk
memiliki jumlah pengikut yang melebihi orang berpengaruh lainnya," tutur
Cindy. Ditambahkan Cindy, Twitter kini telah dipandang oleh banyak organisasi
dan perusahaan sebagai sarana promosi dan iklan yang tak kalah strategis
dibanding media massa konvensional. Seseorang dengan follower
berlimpah, dapat menetapkan tarif yang cukup tinggi untuk setiap kicauansesuai
pesanan pengiklan (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/13/07/14/mpxdl0-follower-twitter-barackobama-juga-banyak-yang-palsu).
Cara Dongkrak “Follower”
Jika
kitar berselancar di mesin pencari
Google misalnya, kita bisa menemukan banyak situs yang menawarkan jasa untuk
mendongkrak follower. Salah satu akun
tersebut misalnya belifollowerstwitter.com.
Akun ini dalam promosinya menulis bahwa: model pemasaran online tradisional seperti email
marketing, tele marketing, dan
iklan baris, sudah mulai ditinggalkan dan pemasaran melalui social media sedang sangat berkembang.
Banyak pebisnis sekarang yang sudah mencoba menginvestasikan uang mereka untuk
pemasaran melalui social media,
khususnya Twitter. Selain murah, social
media juga menawarkan target pemasaran yang lebih akurat dan efektif.
Bahkan, kebanyakan pakar social media
setuju bahwa keberadaan Twitter sangatlah PENTING untuk kesuksesan bisnis di
abad 21 ini.
“Semakin banyak followers
yang anda punya, semakin besar kesempatan anda untuk mendapatkan pemasaran yang
sukses di Twitter. Jumlah followers
yang lebih banyak pasti meningkatkan popularitas anda. Kunci lain dalam hal ini
adalah biasanya orang-orang tidak akan menganggap anda serius bila anda hanya
memiliki sedikit followers. Sudah
menjadi sifat alami bagi manusia untuk tidak peduli dengan orang yang hanya
memiliki sedikit followers dan
pastinya akan berpindah ke tempat lain dengan followers lebih banyak,” demikian laman situs tersebut merayu (http://belifollowerstwitter.com/faq/).
Tapi ada juga situs/blog yang mem-posting cara-cara mendongkrak follower
secara alami. Admin laman ini mengaku bahwa dia berniat membuat akun
Twitter-nya, di-follow oleh banyak
akun, namun secara alami, bukan “follower palsu”, dan tentu saja gratis. “Tentu saja saya tidak mau membuang
uang saya, walaupun cuma $5, untuk membeli sampah sebanyak 1000-10.000 follower
yang ternyata tidak ada orangnya. Nah, anda pernah membeli follower di fiverr(.com)?
Hati-hati ya! Sebaiknya bertanya dulu ke penjual, sebelum uang anda melayang
sia-sia,” tulis si admin (http://www.mashengky.com/social-media/cara-menambah-twitter-follower-secara-alami/).**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar