Entah
disengaja atau tidak, sayuran bernama brokoli bagai menjadi isu rutin di Gedung
Putih. Saat ditanya wartawan cilik mengenai makanan kesukaannya, Presiden
Amerika Serikat (AS), Barrack Obama, menyebut nama brokoli. Pernyataan Obama
ini sama dengan pendahulunya yang sama-sama berasal dari Partai Demokrat, Bill
Clinton, yang bahkan mengakunmenggandrungi sayuran ini. Sementara itu George
H.W. Bush (Senior), mantan presiden AS dari Partai Republik, malah pernah
diamuk petani brokoli karena menyatakan membenci brokoli.
nydailynews.com |
Presiden
AS, Barack Obama, adalah penyuka burger, hot dog, dan semacamnya. Namun ketika harus
menjawab pertanyaan wartawan cilik tentang makanan favoritnya, Obama tentu tak
akan menyebut makanan-makanan kesukaannya tesebut. Apalagi jawabannya itu
berkenaan dengan satu acara di Gedung Putih, untuk memberikan penghargaan bagi
anak-anak yang memenangkan kontes resep sehat, sebagai bagian dari kampanye
anti-obesitas Ibu Negara, Michelle Obama. Maka Obama pun, entah benar atau
tidak, menyebut brokoli sebagai makanan kesukaannya.
Seperti
diketahui, Obama pernah melakukan wisata kuliner di seluruh penjuru negerinya.
Mulai burger di pinggiran Kota Washington; ketika itu dia mengajak Perdana
Menteri Rusia, Dmitry Medvedev; iga di Asheville, North Carolina; hot dog di
sebuah pertandingan basket di Dayton, Ohio; dan kue lezat yang disebut kringle
di Wisconsin. Obama juga pernah memesan burger dari Gedung Putih yang dibagikan
pada seluruh stafnya.
Sementara
presiden pendahulunya, George H.W. Bush, bahkan pernah memancing kekesalan para
petani brokoli di AS karena menyatakan tidak menyukai brokoli. "Dan saya
tidak menyukainya sejak saya masih kecil, namun ibu saya memaksa saya
memakannya. Saya Presiden Amerika Serikat, dan saya tidak akan makan brokoli lagi!"kata
Bush pada tahun 1990 (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/07/10/mppfex-mau-tahu-makanan-favorit-obama-brokoli).
Ketika
dikatakan bahwa brokoli bermanfaat untuk mencegah kanker, ayah mantan presiden George
Bush junior ini malah mengatakan, “Pantesan rasanya seperti obat.” Kontan petani
brokoli se-AS ngamuk dan mengirim berton-ton brokoli ke gedung putih. Pihak
Gedung Putih lalu mengirim sayuran itu ke tempat
penampungan tunawisma.
Di AS, sayuran asal Italia ini tergolong
populer. Selama 25 tahun sejak kedatangannya ke negeri ini, konsumsi brokoli
meningkat hingga 940 persen. Begitu populernya brokoli di AS, ketika Dana
Varvey di acara Saturday Night Live menyanyikan lagu yang ada kalimat Choppin'
Brokoli buat Sigourney Weaver, lagu itu menjadi popular (http://dietserat.blogspot.com/2010/12/brokoli-crown-jewel-of-nutrition.html).
Brokoli: The Crown Jewel of Nutrition
Brokoli sangat
bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk kaum peremupuan. Hasil riset
University of Michigan menunjukan, brokoli mampu memerangi kanker payudara.
Konon, jenis sayuran yang digolongkan sebagai "makanan super ini"
juga mampu menghambat perkembangan sel tumor. Berdasarkan kesimpulan peneliti,
kehebatan brokoli memerangi kanker dan pertumbuhan tumor disebabkan keberadaan
ekstrak brokoli yang disebut sulforaphane. Komponen ini diyakini mampu membunuh
sel batang kanker serta mencegah tumor baru tumbuh.
Hasil riset yang dipublikasikan Journal Clinical Cancer Research yang melibatkan tikus ini menunjukkan adanya penurunan tajam pada populasi sel batang kanker pada tikus setelah diberikan sulforaphane. Tak hanya itu, sel-sel normal tidak terpengaruh secara signifikan saat diberikan ekstrak brokoli dan juga menghambat perkembangan sel rusak untuk menjadi tumor. Peneliti kemudian menguji sulforaphane pada sel kanker payudara di laboratorium.
Hasil riset yang dipublikasikan Journal Clinical Cancer Research yang melibatkan tikus ini menunjukkan adanya penurunan tajam pada populasi sel batang kanker pada tikus setelah diberikan sulforaphane. Tak hanya itu, sel-sel normal tidak terpengaruh secara signifikan saat diberikan ekstrak brokoli dan juga menghambat perkembangan sel rusak untuk menjadi tumor. Peneliti kemudian menguji sulforaphane pada sel kanker payudara di laboratorium.
Hasilnya,
peneliti menemukan penurunan serupa pada sel batang kanker manusia. Salah
seorang peneliti, Prof Duxin Sun, mengatakan, "Ini merupakan fakta baru
yang menunjukkan potensi sulforaphane atau ekstrak brokoli untuk mencegah atau
mengobati sel-sel batang kanker kritis," ujarnya seperti dikutip dari The Telegraph (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/10/05/07/114726-brokoli-si-kribo-pembabat-bibit-kanker).
Peneliti di John
Hopkins University mengungkapkan bahwa ada kandungan dalam brokoli yang mampu
mencegah perkembangan tumor hingga 60 persen. Ekstrak brokoli juga dikatakan terbukti
mengurangi ukuran tumor hingga 75 persen. Brokoli diketahui mengandung
antioksidan termasuk vitamin C. Sayuran ini juga merupakan sumber alami asam
folat yang bisa membantu mencegah
penyakit hati. Untuk hasil efektif bagi pencegahan penyakit, brokoli dapat dikonsumsi
minimal dua kali seminggu.
Manfaat lain
dari brokoli adalah bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan resiko
katarak, memperbaiki kesehatan jantung, memelihara kepadatan tulang, dan
mencegah lahir cacat pada bayi. Seperti dikutip dari female first, brokoli merupakan salah satu makanan yang sarat gizi,
tetapi memiliki kalori yang rendah. Selain itu, sayuran ini juga sering menjadi
plihan yang sehat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/11/12/30/lx0hkg-brokoli-efektif-melawan-kanker).
Senyawa sulforaphane pada brokoli
juga dikatakan dapat membunuh kuman pengganggu kerja lambung, helicobacterpylori.
Kuman ini adalah penyebab utama kasus luka dan kanker lambung. Brokoli
juga mengandung senyawa yang bersifat anti-acetylcholinesterase yang baik bagi
penderita alzheimer. Penelitian di King's College, London, Inggris, menyatakan,
brokoli mempunyai sifat tersebut yang paling kuat dibandingkan sayuran lainnya.
Lantaran mengandung banyak vitamin dan mineral, brokoli dijuluki The Crown
Jewel of Nutrition. Brokoli mengandung vitamin A, potasium, folacin, zat besi
dan fiber. Setiap 25 gr brokoli mengandung kalsium setara dengan susu (http://dietserat.blogspot.com/2010/12/brokoli-crown-jewel-of-nutrition.html).
Sementara itu, dr
Nelva Karmila Jusuf, saat mempertahankan disertasinya yang berjudul
"Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini
(Photoaging)" di Universitas Sumatera Utara, mengungkapkan bahwa ekstrak brokoli
(Brassica Oleracea Var Italica) terbukti bermanfaat menghambat penuaan kulit. Menurut
Nelva, risetnya bertujuan menemukan suatu obat herbal baru yang efektif dan
aman sebagai antipenuaan kulit.
Lebih lanjut Nelva
menjelaskan, brokoli merupakan suatu jenis tanaman kubis-kubisan. Kandungan antioksidannya
yang kaya serta kandungan sulforafin (sulforaphane)-nya, mampu mencegah eritema
yang muncul pada kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet. Berdasarkan hasil
penelitiannya, ekstrak bunga brokoli memang berpotensi menghambat penuaan kulit
dini, namun sejauh ini baru diterapkan dalam penelitian di laboratorium. Untuk
itu kata dia, perlu dilanjutkan dengan penelitian pada hewan percobaan dan pada
manusia, agar bisa dijadikan fitofarmaka (obat-obatan herbal terstandar) antipenuaan
kulit (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/06/06/m5745x-sst-bunga-brokoli-bisa-hambat-penuaan-kulit).**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar